Salah satu chatbot perangkat lunak yang dikembangkan oleh Open AI, ChatGPT, belakangan ini semakin digemari penggunaannya. ChatGPT memiliki kemampuan teknologi GPT (Generative Pre-trained Transformer) yang mumpuni baik dalam memahami maupun merangkai ide yang kompleks, membuatnya banyak digunakan untuk membantu produktivitas sehari-hari.
ChatGPT pertama kali diluncurkan pada November 2022 dan cepat menarik perhatian publik hingga menjangkau 1 juta pengguna hanya dalam lima hari.
Pangsa Pasar Chatbot AI Generatif
Dilansir dari Firstpagesage, pangsa pasar chatbot AI generatif per Maret 2025 di posisi teratas ditempati oleh ChatGPT yang menyumbang 59,7% pangsa pasar secara global. Meski ChatGPT masih memimpin sebagai pelopor pasar AI, pertumbuhannya cenderung melambat di tahun 2025 ini sebesar 8%. Hal ini terjadi karena Google dan Microsoft terus merilis penyempurnaan untuk asisten AI dalam aplikasinya.
Sementara itu, Microsoft Copilot menyumbang 14,4% dan Google Gemini sebesar 13,5% untuk pendapatan secara global di mana akuisisi penggunanya cukup lambat, tetapi stabil.
Pangsa Pasar chatbot AI generatif lain sebagai penyumbang aktif secara global yakni Perplexity (6,2%), Claude AI (3,2%), Grok (0,8%), Deepseek (0,7%), Komo (0,6%), dan lainnya (0,4%).
ChatGPT Vs Tren Efek Ghibli
Dilansir dari Demandsage, jumlah pengguna aktif ChatGPT secara global per Januari 2023 berkisar 50 juta pengguna, dan terus naik hingga mencapai 100 juta pengguna di bulan Agustus 2023.
Kenaikan pengguna aktif ChatGPT pun terus berlanjut di tahun 2024, dengan rincian pada bulan Agustus mencapai 200 juta pengguna, bulan Oktober dengan capaian 250 juta pengguna, dan pada bulan Desember naik pesat hingga 300 juta pengguna.
Hal ini turut didorong oleh banyaknya fitur baru yang membuat para penggunanya tertarik untuk mencoba ChatGPT versi terbaru, meski belum yakin apakah hal tersebut cocok untuk membantu produktivitas sehari-hari.
Pertumbuhan ChatGPT diprediksi substansial, mencerminkan adanya peningkatan permintaan alat AI canggih dalam berbagai industri. Hal ini turut mencerminkan semakin tingginya tingkat kepercayaan dan ketergantungan publik akan teknologi AI dalam aktivitas sehari-hari.
Pada 2025 tepatnya di bulan Februari, pengguna ChatGPT kian bertambah hingga mencapai 400 juta pengguna. Hal ini imbas dari OpenAI yang meluncurkan fitur terbaru yang memungkinkan para penggunanya membuat gambar dalam berbagai gaya, termasuk fotografi dan animasi.
Fitur terbaru generator gambar pada platform ChatGPT-4o ini menarik perhatian para penggunanya karena mampu membuat gambar bergaya khas studio animasi Ghibli asal Jepang. Karena hal inilah, penggunaan ChatGPT kian populer disusul dengan keviralan gambarnya bergaya Ghibli menyebar di seluruh platform media sosial. Fitur tersebut tersedia baik dalam layanan gratis maupun premium.
Tren Ghibli kian populer hingga chatbot AI tersebut mengalami serangkaian gangguan dan bahkan pemadaman skala kecil selama seminggu terakhir karena lonjakan lalu lintas penggunaannya.
"Kami tengah mengendalikan semuanya, tetapi anda harus siap dengan penundaan rilis baru OpenAI, beberapa hal dapat rusak, dan layanan terkadang akan lambat karena kami menghadapi tantangan kapasitas," ungkap CEO OpenAI Sam Altman mengutip Reuters, Rabu (2/4/2025).
Studio Ghibli sebagai perusahaan animasi asal Jepang yang berdiri pada 1985 memang memiliki karya ikonik yang menarik perhatian dunia. Karya-karya yang dihasilkan Studio Ghibli pun banyak meraih kesuksesan. Salah satunya, film Spirited Away yang memenangkan Golden Bear 2002 dan Oscar 2003 untuk kategori Film Animasi Terbaik.
Tuai Kontroversi
Tren efek Ghibli yang dihasilkan ChatGPT ini memicu kontroversi terkait Hak Kekayaan Intelektual adopsi dari Studio Ghibli. Tren ini pun memicu diskusi seputar hak cipta karena dinilai adanya unsur pelanggaran hukum dari gambar hasil rekayasa AI yang meniru gaya khas Studio ghibli.
Mengenai hal ini, pihak OpenAI maupun Studio Ghibli masih belum membuat pernyataan resmi terkait hak cipta dalam meng-generate gambar bergaya khas Studio Ghibli. Namun, OpenAI mengklaim bahwa pihaknya berupaya untuk menyesuaikan kebijakan hingga memantau penggunaannya untuk memastikan fiturnya tetap berada dalam batasan dan etika yang dapat diterima.
Dilansir dari TechCrunch, seorang juru bicara OpenAI mengatakan bahwa sementara ChatGPT menolak untuk meniru "gaya seniman hidup individu”. OpenAI mengizinkan untuk meniru "gaya studio yang lebih luas".
“Kami menguji beberapa generator gambar AI populer termasuk yang tersedia di Gemini milik Google, Grok milik xAI, dan Playground.ai untuk melihat kemampuannya dalam menyamai gaya Studio Ghibli. Kami menemukan generator gambar baru OpenAI menciptakan replika gaya studio animasi yang paling akurat. Untuk saat ini, fitur gambar baru OpenAI dan Google menghadirkan lompatan maju dalam hal apa yang dapat dihasilkan oleh model AI, yang tampaknya mendorong lonjakan penggunaan," ungkap Sam Altman dalam pernyataannya mengutip pada TechCrunch, Rabu (26/3/2025).
Evan Brown, pengacara hak kekayaan intelektual di firma hukum Neal & McDevitt, menyebutkan bahwa produk seperti generator gambar asli GPT-4o saat ini beroperasi di area abu-abu hukum.
"Saya pikir ini menimbulkan pertanyaan yang sama yang telah kita tanyakan pada diri kita sendiri selama beberapa tahun terakhir, apa implikasi pelanggaran hak cipta dari menjelajah web dan menyalin ke dalam basis data ini?” tambah Brown.
Baca Juga: ChatGPT Jadi Generative AI Terpopuler 2024