Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di Indonesia kembali terjadi. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), karhutla telah terjadi bahkan sejak awal tahun 2023. Dilansir dari antaranews.com, karhutla di NTT pada periode Januari-Maret 2023 telah mencapai 99 hektar lahan. Hal ini disampaikan langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT.
Sementara itu, karhutla di Kalimantan Selatan telah mencapai 42 hektar lahan pada 17 Juli 2023. Jauh sebelum itu, kebakaran telah terjadi di provinsi tersebut dengan luas wilayah lebih dari 10 hektar, Kamis (1/6).
Baru-baru ini, kebakaran lahan terjadi di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Kebakaran tersebut menambah catatan luas karhutla di Kalsel. Dikutip dari antaranews.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan menyebut, kebakaran telah menghanguskan sekitar 1.437,6 hektar hutan dan lahan di provinsi tersebut hingga Minggu (13/8).
Dari angka tersebut, tiga kabupaten menjadi wilayah paling mendominasi dengan jumlah karhutla terluas. Wilayah tersebut ialah Kota Banjarbaru dengan luas karhutla 554,81 hektar, Kabupaten Tanah Laut seluas 348,63 hektar, dan Kabupaten Banjar mencapai 269,55 hektar.
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tidak hanya terjadi di dua provinsi tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia merilis data jumlah luas kebakaran hutan dan lahan di sejumlah provinsi.
Dari data yang dirilis KLHK melalui website Sipongi, diketahui area Provinsi dengan kasus karhutla terluas ialah Nusa Tenggara Timur. NTT memimpin sebagai provinsi dengan kasus karhutla terluas sepanjang 3 tahun terakhir, yakni 2020-2022.
Hingga Juni 2023, area seluas 15 ribu hektar di provinsi tersebut telah terbakar. Angka tersebut menjadi jumlah area kebakaran hutan dan lahan terluas di Indonesia.
Kemudian, provinsi NTB dan Kalimantan Barat menjadi provinsi nomor dua dengan jumlah kahutla terluas di Indonesia. Jumlah luas lahan yang terkena kebakaran lahan mencapai 5 ribu hektar.
Secara umum, luas karhutla di Indonesia mengalami angka yang fluktuatif. Pada 2019 lalu, total area kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai 1,6 juta hektar lahan. Angka tersebut menjadi angka tertinggi selama 5 tahun terakhir.
Dari jumlah tersebut, jumlah karhutla mengalami penuruan yang sangat drastis pada 2020. Tercatat jumlah penurunan mencapai 5 kali lipat menjadi 297 hektar. Akan tetapi, angka tersebut mengalami kenaikan pada tahun berikutnya.
Tahun 2022, total karhutla di seluruh Indonesia mencapai 358 hektar. Angka tersebut kembali menurun pada 2022 dengan total luas kebakaran sekitar 204 hektar.
Hingga tengah tahun 2023, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tercatat telah menghanguskan sebanyak 50 ribu hektar lahan.
Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya