Hari raya Idulfitri 2024 telah terlewati. Berbagai lapisan masyarakat di tanah air telah melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya masing-masing. Data dari Kementerian Perhubungan RI mengungkap data bahwa total penumpang angkutan umum pada arus mudik kali ini berjumlah 6,81 juta orang.
Angka tersebut terhitung mulai H-7 Lebaran (3 April 2024) hingga H-1 Lebaran (9 April 2024). Di rentang hari yang sama, jumlah penumpang mengalami peningkatan sebanyak 673 ribu penumpang dibanding pada tahun 2023.
Dari sisi angkutan umum, puncak arus mudik tertinggi ada pada tanggal 7 April 2024 (H-3 Lebaran) yaitu 1,19 juta penumpang. Pada H1 Lebaran (10 April 2024), perjalanan angkutan umum berada pada titik paling rendah yaitu di 643 ribu penumpang.
Puncak balik lebih tinggi dibanding puncak mudik
Setelah berada di angka terendahnya, kenaikan penumpang kembali terjadi pada H2 Lebaran (11 April 2024) berjumlah 811 ribu penumpang. Kenaikan terus terjadi seperti pada H+1 Lebaran sebanyak 906 ribu penumpang, dan 1,08 juta penumpang pada H+2 Lebaran.
H+3 Lebaran atau 14 April 2024 merupakan puncak arus balik bagi pemudik dalam angkutan lebaran. Data dari SIASATI Kemenhub RI menuliskan bahwa pada tanggal tersebut, angkutan lebaran mencapai 1,27 juta penumpang. Angka ini naik 228 ribu penumpang dibanding pada H+3 Lebaran di tahun 2023.
Hal ini sudah sesuai dengan prediksi pemerintah. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi sebelumnya sudah menganjurkan untuk melakukan perjalanan balik sebelum 14 April 2024.
“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” kata Budi Karya dalam Dephub.
Dalam kesempatan lainnya, menteri kelahiran Palembang ini juga menghimbau masyarakat untuk menunda waktu balik untuk menghindari kepadatan. Hal ini dilakukan pemerintah termasuk membuat regulasi bekerja dari rumah.
"Hal yang kemarin diumumkan oleh pemerintah tentang keputusan Presiden untuk memberi toleransi work form home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) tolong dimanfaatkan. Harapannya, apabila itu dimanfaatkan, nanti malam kepadatannya tidak maksimal," sebut Budi mengutip Kompas.
Rekor perjalanan terbesar sepanjang sejarah
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan RI memproyeksikan akan ada 193,6 juta penduduk yang melakukan perjalanan mudik di tahun 2024, baik melalui angkutan umum maupun angkutan pribadi. Angka tersebut berarti mencakup 71,7% penduduk Indonesia. Jumlah pelaku mudik kali ini mengalami peningkatan hampir 70 juta dibanding tahun sebelumnya.
Para pemudik diproyeksikan akan menuju ke Jawa Tengah (61,6 juta orang), Jawa Timur (37,6 juta orang), Jawa Barat (32,1 juta orang), DI Yogyakarta (11 juta orang), dan daerah lainnya.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menilai bahwa meski perjalanan arus mudik serta arus balik kali ini meningkat, semuanya mampu diatur dengan pengelolaan yang baik.
"Berdasarkan dari hasil survei Bapak Menhub yang memang tahun 2024 ini terjadi peningkatan, mau tidak mau harus kita laksanakan dengan bersinergi dengan seluruh stakeholder yang ada. Kita lihat semuanya bekerja," kata Listyo Sigit dalam pemberitaan Detik.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya