Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik beberapa waktu silam, menandai dimulainya babak baru dalam perjalanan bangsa.
Dengan visi besar yang mereka usung, duet ini berjanji membawa perubahan di berbagai sektor. Beragam program telah disiapkan untuk menjawab tantangan yang dihadapi negara, mencakup kebutuhan jangka pendek hingga perencanaan strategis jangka panjang.
Pemerintahan ini hadir dengan optimisme tinggi, menawarkan harapan baru bagi masyarakat yang mendambakan perubahan nyata.
Seiring dengan pelantikan ini, diskusi di masyarakat terkait prioritas pemerintahan baru pun mulai mengemuka. Berbagai kelompok memiliki pandangan masing-masing mengenai sektor mana yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih.
Ada yang berharap pemerintah fokus pada kebutuhan mendesak, sementara yang lain menantikan perbaikan dalam hal yang lebih fundamental.
Hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2024 menunjukkan bahwa masyarakat memiliki ekspektasi yang beragam terhadap sektor prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Penguatan ekonomi menjadi sektor yang paling diharapkan dengan persentase sebesar 48,7%.
Hal ini mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kebijakan yang mampu mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya beli.
Di tengah tantangan global dan domestik, fokus pada ekonomi menjadi harapan utama masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih merata.
Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan menempati posisi kedua dengan 23,4%. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan pemerintahan baru memberikan perhatian serius pada pengembangan sumber daya manusia dan akses layanan kesehatan yang berkualitas.
Pendidikan yang unggul dan sistem kesehatan yang tangguh dianggap sebagai pondasi penting dalam mendukung pembangunan jangka panjang, sehingga tak heran jika sektor ini mendapat sorotan besar.
Kesejahteraan sosial berada di urutan ketiga dengan 15,2%, menunjukkan harapan masyarakat untuk mengatasi ketimpangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan.
Di sisi lain, sektor lingkungan hidup mendapatkan perhatian sebesar 4,9%. Meskipun persentasenya relatif kecil, angka ini tetap menunjukkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam di tengah ancaman perubahan iklim dan degradasi lingkungan.
Pemerintah diharapkan mampu menciptakan kebijakan yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Keamanan dan pertahanan menempati posisi berikutnya dengan 3,6%, mencerminkan ekspektasi masyarakat terhadap stabilitas nasional dan perlindungan dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Stabilitas ini dianggap sebagai salah satu prasyarat untuk mendukung pertumbuhan di sektor lain.
Sementara itu, pemberantasan korupsi hanya mendapat perhatian sebesar 0,4%. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa korupsi telah mendapat perhatian cukup di pemerintahan sebelumnya serta keyakinan masyarakat bahwa isu ini bukan tantangan utama saat ini.
Begitu pula dengan realisasi program (0,2%) dan penegakan hukum (0,1%), yang mendapatkan perhatian sangat kecil, menunjukkan bahwa masyarakat ingin lebih fokus pada hasil konkret daripada sekadar proses.
Menariknya, ada 3,5% masyarakat yang mengaku tidak tahu sektor mana yang perlu diprioritaskan. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian kecil publik masih membutuhkan lebih banyak informasi atau memiliki pandangan yang belum pasti terkait prioritas pemerintah.
Keseluruhan data ini memberikan gambaran jelas tentang ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, yang harus mampu menyeimbangkan fokus di berbagai sektor sesuai aspirasi publik.
Baca Juga: Mampukah Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Atasi Isu Stunting?
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor