Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mencatat angka kecelakaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 menurun sebanyak 8% dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Korlantas Polri Irjen. Pol. Aan Suhanan dalam penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2024 pada Jumat (19/4/2024).
“Apabila kita melihat dari indikator keberhasilan, yang pertama adalah jumlah kecelakaan ada penurunan 8% selama operasi ketupat,” kata Aan.
Dilaporkan, jumlah kasus kecelakaan tahun ini mencapai sebanyak 3.286 selama mudik Lebaran. Angkanya tercatat merosot dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.561 kasus kecelakaan.
Tak sampai di situ, Korlantas juga mencatat angka fatalitas di tahun 2024 hanya 469 orang yang meninggal dunia. Sedangkan, Lebaran tahun 2023 menelan sebanyak 534 korban jiwa.
“Untuk tingkat fatalitas turun 12% dari 534 kasus meninggal dunia, tahun ini 469 kasus,” ungkap Aan dikutip dari Liputan6.com.
Adapun, salah satu kecelakaan maut yang merenggut banyak korban jiwa terjadi di KM 58 di ruas Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4/2024). Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan dan menelan 12 korban jiwa yang tewas di tempat akibat insiden.
“Tentu ini menjadi bahan evaluasi kami dalam mengelola Blind Spot atau titik-titik rawan kecelakaan, sehingga tahun depan angkanya bisa lebih turun lagi,” kata Aan.
Sementara itu berdasarkan data, korban dengan luka berat mengalami kenaikan menjadi 590 orang di tahun 2024 dari 444 orang pada tahun sebelumnya. Kemudian, korban yang mengalami luka ringan mencapai 4.460 orang di tahun ini, turun 10% dari tahun lalu yang jumlahnya mencapai 4.936 orang.
Lebih lanjut, Aan mengungkap terdapat sejumlah penyebab kecelakaan selama periode mudik Lebaran 2024. Ia menyebut, gagal menjaga jarak menjadi penyebab yang paling sering terjadi. Disusul oleh kelalaian dalam berlalu lintas dan juga pemudik yang sering kali ceroboh saat berbelok.
“Penyebab kecelakaan terbanyak adalah gagal jaga jarak sebanyak 1.117 kasus. Kedua, ceroboh terhadap lalu lintas 956 kasus. Kemudian, ceroboh saat berbelok 553 kasus, melampaui batas kecepatan ada 397 kasus, dan melanggar marka jalan 442 kasus,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi penurunan angka kecelakaan selama mudik Lebaran. Namun, ia juga berharap agar kedepannya angka kecelakaan bisa terus menurun.
“Secara detail kita mengevaluasi hal-hal signifikan yang terjadi pada mudik kali ini,” ucap Budi.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya