Perkembangan teknologi digital dewasa ini yang semakin cepat dan strategis perlu diimbangi dengan peningkatan literasi digital pada masyarakat. Literasi digital yang baik mendukung optimasi pemanfaatan teknologi serta menjadikan masyarakat bijak dalam penggunaan.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siber Kreasi dan Katadata Insight Center (KIC) melakukan pengukuran indeks literasi digital masyarakat Indonesia pada tahun 2021.
Pelaksanaan survei Indeks Literasi Digital 2021 dilakukan pada tanggal 4 hingga 24 Oktober 2021 secara tatap muka terhadap 10.000 responden dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Responden merupakan pengguna internet berusia 13 hingga 70 tahun yang mengakses internet dalam 3 bulan terakhir.
Mengutip dari Databoks.katadata.co.id, 43,8 persen responden merupakan generasi Y atau milenial dengan rentang usia 23-38 tahun, 28,6 persen responden berasal dari kelompok generasi Z berusia 13-22 tahun, 23,9 persen merupakan generasi X berusia 39-54 tahun, serta 3,6 persen responden ialah kelompok Baby Boomer dengan rentang usia 55-70 tahun.
Kolaborasi Multi-Stakeholder Penuhi Kebutuhan Talenta Digital
Orang Jogja paling peka literasi digital
Secara nasional, indeks literasi digital Indonesia tahun 2021 berada pada tingkat sedang dengan skor 3,49. Angka ini naik tipis dibandingkan tahun 2020 yang memiliki skor indeks sebesar 3,46.
Meninjau indeks literasi digital pada 34 provinsi yang ada di Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat pertama provinsi dengan indeks literasi digital tertinggi di Indonesia tahun 2021. Adapun skor indeks literasi digital DIY ialah sebesar 3,71.
Posisi ke-2 diraih oleh Kepulauan Riau dengan skor indeks literasi digital sebesar 3,68. Kalimantan Timur menyusul di posisi ke-3 dengan skor indeks sebesar 3,62. Sumatera Barat menempati posisi ke-4 dan Gorontalo di posisi ke-5 dengan skor indeks sebesar 3,61.
Sementara itu, Maluku Utara memperoleh skor indeks literasi digital terendah di Indonesia pada tahun 2021 yakni sebesar 3,18.
Menurut hasil survei, diketahui bahwa waktu yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet oleh masyarakat Indonesia ialah pukul 7-10 pagi serta 7-9 malam. Kemudian, penggunaan internet banyak dilakukan untuk melakukan komunikasi melalui pesan singkat, mengakses media sosial, dan mencari informasi.
Mengulik Tantangan Pers di Era Digital yang Semakin Besar
Masyarakat Indonesia semakin pandai tangkal hoax, namun kurang sadar bahaya di dunia maya
Pengukuran indeks literasi digital terdiri dari 4 pilar yang mengacu pada Roadmap Literasi Digital Indonesia 2020 – 2024 yang disusun oleh Kominfo. Keempat pilar tersebut di antaranya ialah digital culture, digital skills, digital ethics, dan digital safety.
Pilar digital culture memperoleh skor indeks tertinggi yakni sebesar 3,9. Berikutnya disusul oleh pilar digital ethics dengan skor indeks sebesar 3,55. Pilar digital skills menempati posisi ke-3 dengan skor indeks 3,44 dan terakhir pilar digital safety memiliki skor indeks terendah yakni sebesar 3,1.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi perbaikan indeks literasi digital pada pilar digital culture dan digital skills. Namun sebaliknya, pada pilar digital ethics dan digital safety justru mengalami penurunan.
Menyangkut pilar digital safety, Mulya Amri selaku Panel Ahli Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa masih banyak responden yang belum mampu melindungi diri di dunia maya. Lebih lanjut ia mengungkapkan masih banyak ditemukan fenomena masyarakat yang tidak menyadari bahaya mengunggah data pribadi ke dunia maya.
Namun di samping itu, masyarakat saat ini juga mengalami peningkatan skill dalam menglarifikasi berita bohong. Hal tersebut ditunjukkan dengan makin banyaknya masyarakat yang rajin mencari kebenaran informasi melalui mesin pencari di dunia maya.
Hasil analisis indeks literasi digital juga menunjukkan perlu adanya upaya peningkatan literasi digital terhadap kelompok perempuan, berpendapatan rendah, berpendidikan rendah, serta yang telah berumur.
Perilisan Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para stakeholder untuk menyusun program terkait yang dibutuhkan dalam upaya transformasi digital dan peningkatan literasi digital pada masyarakat.
Upaya Digitalisasi Layanan Publik dalam Sektor Pemerintahan
Penulis: Diva Angelia
Editor: Superadmin