Daftar 5 Negara Alami Gelombang Panas Dengan Suhu Tertinggi, 1 di Antaranya Negara ASEAN!

Akibat gelombang panas ekstrem, sejumlah negara alami suhu panas di atas 40 derajar celcius

Daftar 5 Negara Alami Gelombang Panas Dengan Suhu Tertinggi, 1 di Antaranya Negara ASEAN! Ilustrasi gelombang pans dengan sinar matahari | leolintang/Shutterstock

Dikutip dari CNN Indonesia, disebutkan dalam studi bahwa gelombang panas berbahaya dapat bertambah seiring dengan peningkatan krisis iklim. Cuaca ekstrem ini bahkan memiliki potensi untuk menghancurkan negara serta wilayah yang tidak memiliki kesiapan guna menghadapi gelombang panas.

Mengutip laman resmi World Health Organization (WHO), gelombang panas menyebabkan sejumlah gejala kesehatan bagi manusia, seperti heat exhaustion serta heat stroke. Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan sampai kulit kering sebab tubuh tidak dapat mengendalikan suhu tinggi.

Tak hanya itu, gelombang panas juga dapat menyebabkan pembengkakan di sejumlah area tubuh seperti di tungkai bawah, ruam panas di leher, kram, sakit kepala, mudah marah, hingga lemas.

Selain menyebabkan masalah kesehatan, gelombang panas juga memberi dampak pada munculnya masalah kesejahteraan masyarakat. Tekanan pada sektor air, energi, transportasi dapat menyebabkan kekurangan daya maupun pemadaman listrik. Masalah ketahanan pangan serta mata pencaharian.

5 negara yang mengalami gelombang panas ekstrem | Goodstats

Gelombang panas ekstrem ini telah melanda berbagai negara di dunia dalam beberapa bulan belakangan ini. Berikut 5 negara yang turut alami gelombang panas ekstrem.

China

Potret keramaian pada Wangfujing snack street | testing/Shutterstock

Gelombang panas yang terjadi pada China diawali dengan cuaca terik berkelanjutan yang dialami sejak bulan Mei lalu. Hingga pada pertengahan bulan ini, ibu kota China, Beijing, turut dilanda suhu panas ekstrem.

Menurut laporan AFP, suhu panas di China menembus rekor di angka 39,4 derajat celcius. Kendati demikian, media lokal China mengabarkan beberapa daerah di Provinsi Sichuan dicatatkan mengalami suhu panas hingga 42 derajat celcius.

Badan Meteorologi China mengabarkan bahwa sampai periode Rabu (21/6) ini, mayoritas wilayah China selatan, termasuk Provinsi Guizhou, Yunnan, serta Sichuan, diprediksi alami kenaikan suhu di atas 35-39 derajat celcius.

Melansir dari CNBC Indonesia, akibat peningkatan suhu ini mengakibatkan terjadinya lonjakan konsumsi listrik pada pusat industri di selatan China.

Meksiko

Gambar sejumlah warga sedang menunggu bus di Meksiko | ChameleonsEye

Badan meteorologi Meksiko memperkirakan suhu pada 15 Juni lalu melebihi 30 derajat celcius yang terjadi pada 32 negara bagian. Paling tidak 23 dari 32 negara bagian tersebut bahkan akan mengalami 10 derajat lebih panas dibanding kawasan lainnya.

Satu diantaranya merupakan wilayah Neuvo Leon yang menorehkan catatan suhu panasnya melebihi 40 derajat celcius, bahkan mampu mencapai 45 derajat celcius. Gelombang panas ini dicatatkan oleh Reuters akan berlangsung hingga 1-15 hari kedepan.

Usaha pemerintah dalam mengatasi tingginya suhu di Neuvo Leon ini dengan melakukan pemangkasan waktu sekolah bagi anak-anak menjadi 2 jam perhari guna menghindar dari sinar matahari.

Penduduk Meksiko juga harus tetap berjaga, sebab menurut Ilmuwan asali Institut Ilmu Atmosfer dan Perubahan Iklim di Universitas Otonomi Nasional Meksiko, memprediksi daerah lain berpotensi alami gelombang panas ekstrem saat bulan Juli mendatang.

Menurut catatan Kementerian setempat, dilaporkan bahwa gelombang panas ekstrem ini telah memakan 7 orang korban akibat heat stroke atau sengatan panas yang terjadi selama periode 14 April-12 Juni.

Bangladesh

Gambar antrian warga membeli tiket kereta di Stasiun Dhaka, Bangladesh | Mamunur Rashid/Shutterstock

Negara yang masuk dalam kawasan Asia Selatan ini mengalami gelombang panas ekstrem hingga 41 derajat celcius pada awal Juni ini. Diketahui bahwa angka ini mengalami kenaikan 9 derajat dibandingkan 10 hari sebelumnya berada di angka 32 derajat celcius.

Akibat gelombang panas ekstrem ini, pemerintah setempat harus menutup sekolah serta memadamkan aliran listrik disana.

Mengutip Reuters, berdasarkan keterangan Departemen Meteorologi Bangladesh, suhu panas ekstrem pada negara ini kemungkinan belum dapat berakhir dalam waktu dekat.

Bahkan sejumlah ilmuwan menyampaikan perubahan iklim ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gelombang panas ekstrem ini terjadi dengan intensitas yang lebih sering, parah, serta lebih lama saat musim panas berlangsung.

India

Gambar antrian warga untuk mengambil uang pensiunan di salah satu Bank di India | Sumit Saraswat

Dilansir dari CNBC Indonesia, menurut peneliti Cambridge menyebutkan bahwa gelombang panas ekstrem di India ini mengakibatkan 90% masyarakat di negara itu rentan akan resiko kesehatan, seperti sengatan panas, kekurangan makanan, hingga kematian.

Akibat gelombang panas ekstrem yang terjadi pada minggu lalu membuat pemerintah setempat terpaksa menutup sekolah sebab suhu pada siang hari yang tinggi dalam beberapa hari secara beruntun.

Selain kesehatan, gelombang panas ekstrem ini pada 2030 mendatang dapat mengurangi 15% kapasitas pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan serta mendatangkan kerugian 8,7% bagi PDB pada akhir abad ini.

Departemen Meteorologi India melaporkan bahwa Kota Ballia yang terletak pada negara bagian Uttar Pradesh menorehkan catatan suhu maksimum setinggi 42,2 derajat celcius pada 16 Juni lalu. Berdasarkan pemberitaan di Al Jazeera, terdapat 34 orang meninggal dalam dua hari terakhir akibat suhu panas tersebut.

Warga yang meninggal akibat suhu panas ini seluruhnya berusia di atas 60 tahun yang juga memiliki riwayat kesehatan tertentu seperti serangan jantung, stroke otak, dan diare sehingga kian memperbesar kemungkinan kematian akibat sengatan panas.

Vietnam

Gambar salah satu penjual kerajinan tangan di Tho Ha village, Vietnam | TuanAnhNgo/Shutterstock

Diantara negara-negara yang mengalami gelombang panas, terdapat salah satu negara anggota ASEAN yakni Vietnam yang masuk dalam daftar ini. Diperkirakan Vietnam akan mengalami gelombang panas ekstrem selama bulan Juni.

Dilansir Reuters, gelombang panas ekstrem yang dialami Vietnam ini mengharuskan otoritas di negara tersebut melakukan pemadaman listrik akibat lonjakan pemakaian AC atau pendingin ruangan.

Selama gelombang panas ekstrem ini, CNN Indonesia melaporkan bahwa suhu paling tinggi yang dialami Vietnam berlangsung pada 6 Mei lalu, setinggi 44,1 derajat celcius. Rekor tertinggi ini dialami pada wilayah Provinsi Thanh Hoa, yang terletak di 150 kilometer arah selatan Kota Hanoi.

Menurut laporan media lokal setempat, gelombang panas ini juga menyurutkan sejumlah sungai dan bendungan di Vietnam hingga berada di level terendah dalam 20 tahun terakhir sehingga mengganggu kegiatan masyarakat dengan mata pencaharian dari sektor perikanan.

 

 

 

Penulis: Mela Syaharani
Editor: Editor

Konten Terkait

Melihat Tren Rivalitas Demokrat vs Republik pada Pemilu AS

Tahun ini, Partai Republik mendominasi kursi Presiden, Senat, dan DPR AS. Tren naik ini dapat dilihat di perolehan suara elektoral sejak Pemilu 2008.

Trump Menang Pemilu AS 2024, Unggul di Negara Bagian Mana Saja?

Beberapa negara bagian yang dulunya 'biru,' kini menjadi 'merah'. Donald Trump telah mengamankan kursi Presiden Amerika Serikat 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook