47,94% Penduduk Miskin Ekstrem Bekerja di Sektor Pertanian

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mewujudkan perubahan yang signifikan bagi penduduk miskin ekstrem.

47,94% Penduduk Miskin Ekstrem Bekerja di Sektor Pertanian Ilustrasi Penduduk yang Bekerja di Sektor Pertanian | Lakruwan Wanniarachchi/AFP

Penduduk miskin ekstrem adalah kelompok masyarakat yang hidup dengan pendapatan jauh di bawah garis kemiskinan. Mereka sering kali tidak memiliki akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan tempat tinggal layak. 

Penghasilan yang mereka peroleh sangat minim, bahkan kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, sehingga menempatkan mereka dalam kondisi yang sangat rentan terhadap berbagai macam risiko ekonomi dan sosial.

Pekerjaan mereka umumnya tidak memberikan jaminan pendapatan tetap, dan sering kali bersifat informal atau tidak terlindungi oleh aturan ketenagakerjaan. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan karena tidak ada keamanan finansial yang cukup.

Variasi jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk miskin ekstrem mencerminkan ketergantungan mereka pada berbagai upaya untuk bertahan hidup, sering kali dengan mengorbankan aspek-aspek penting seperti kesehatan dan pendidikan.

Mayoritas penduduk golongan miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian | GoodStats

Pada Maret 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa mayoritas penduduk miskin ekstrem bekerja di sektor pertanian, dengan proporsi mencapai 47,94%.

Ini menandakan bahwa hampir separuh dari kelompok ini menggantungkan hidupnya pada sektor yang sangat dipengaruhi oleh kondisi alam dan cuaca, sehingga penghasilan mereka pun cenderung fluktuatif dan rentan terhadap perubahan iklim atau bencana alam.

Selain sektor pertanian, sebanyak 13,23% penduduk miskin ekstrem bekerja di sektor tambang dan pengolahan.

Meskipun sektor ini dikenal mampu memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan sektor lain, banyak dari mereka yang bekerja di posisi rendah tanpa keterampilan khusus, sehingga penghasilannya tetap terbatas.

Kondisi kerja yang berat dan berisiko menambah tantangan yang mereka hadapi dalam meningkatkan kualitas hidup.

Sektor konstruksi juga menjadi salah satu sumber penghasilan bagi penduduk miskin ekstrem, dengan 9,04% bekerja di bidang ini. Sektor ini menawarkan pekerjaan yang cenderung bersifat sementara dan tidak memiliki perlindungan ketenagakerjaan yang memadai.

Fluktuasi dalam permintaan tenaga kerja di sektor ini mengakibatkan pendapatan yang tidak tetap, sehingga menyulitkan mereka dalam menciptakan stabilitas ekonomi.

Pada sektor perdagangan dan akomodasi, hanya 3,3% penduduk miskin ekstrem yang bekerja. Meskipun sektor ini tumbuh pesat di berbagai daerah, akses terhadap peluang pekerjaan di bidang ini terbatas bagi kelompok miskin ekstrem karena batasan keterampilan dan modal yang dibutuhkan.

Sementara itu, sekitar 26,4% penduduk miskin ekstrem bekerja di sektor-sektor lainnya yang sangat beragam.

Kombinasi dari berbagai sektor pekerjaan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh penduduk miskin ekstrem dalam mencari penghidupan yang layak, sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka membutuhkan solusi yang komprehensif dan lintas sektor.

Baca Juga: Kualifikasi Pengalaman dan Pendidikan Jadi Hambatan Utama dalam Mencari Kerja

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Intip Besaran Bonus dari Pemerintah untuk Atlet Paralimpiade Paris 2024

Prestasi ini bukan hanya kemenangan bagi para atlet, tetapi juga kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketika Jet Pribadi Jadi Potret Kesenjangan Ekonomi Indonesia

Intip potret ketimpangan ekonomi di Indonesia, peringkat ke-10 di dunia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook