Sektor bisnis kuliner memang selalu menjanjikan. Bahkan di masa pandemi, sektor ini tetap bergeliat dan menjadi penyambung hidup banyak orang karena makanan memang menjadi kebutuhan utama manusia.
Statista kemudian merilis data pendapatan sektor kuliner per negara untuk tahun 2021. Dari data tersebut China sangat mendominasi keuntungan pasar kuliner di angka 1,2 Miliar US Dollar. Hal ini tidak mengherankan, Mixue menjadi contoh mengapa China bisa mendapatkan pendapatan paling tinggi dengan nilai yang cukup jauh dengan negara lain. Mixue yang memulai perjalanannya sebagai toko es serut dan minuman dingin pada 1997 ini, kini telah bisa berekspansi dengan 20.000 gerai waralaba hampir di seluruh wilayah benua Asia.
Amerika berada di posisi kedua dengan total pendapatan dari sektor kuliner sebesar 960 Miliar USD. Untuk Amerika sendiri, banyak merek fast food dan minuman terkenal dari Amerika Serikat yang juga sudah mendominasi konsumen di seluruh belahan dunia. Contohnya saja Mcdonald's dan Starbucks, Mcdonald's yang kerap disebut McD oleh sebagian orang kini pertama kali dikembangkan di California Amerika Serikat dan kini bisa merambah ke seluruh dunia dengan inovasi dan pendekatan konsumen yang berbeda beda.
Begitupun Starbucks, merek kopi yang pertama kali didirikan di Seattle, Amerika Serikat itu, kini telah merambah ke seluruh dunia dengan inovasi dan pendekatan konsumen yang ciamik tak terkecuali Indonesia.
Posisi ketiga diduduki oleh India dengan total pendapatan kuliner sebesar 588.562 juta Dollar AS. Untuk India sendiri mereka tidak berpusat kepada pengembangan gerai, namun justru berfokus kepada penguatan makanan khas mereka yang merambah ke seluruh dunia.
Contohnya, nasi biryani hingga pani puri yang memang sudah mendunia dan membawa identitas India dengan sangat baik.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya