Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan pekerja adalah dari work-life balance. Sesuai dengan namanya, work-life balance adalah kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. Work-life balance yang baik menandakan seorang pekerja mampu bertanggung jawab atas kehidupan profesionalnya sekaligus kehidupan pribadinya, membuatnya bisa tetap sukses dalam pekerjaan tanpa mengorbankan kehidupan pribadi sama sekali.
Ketika pandemi COVID-19 menyerang, pekerja terpaksa bekerja secara remote dari tempat tinggal masing-masing. Fenomena WFH ini berpengaruh pada work-life balance dari pekerja. Beberapa merasa kesulitan memisahkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan ketika pekerjaannya itu harus diselesaikan di rumah.
Work-life balance yang baik kini sangat didambakan oleh hampir seluruh pekerja di dunia. Forbes menyatakan bahwa 54% pekerja di Inggris lebih memilih dibayar rendah demi memperoleh work-life balance yang baik. Mereka bahkan rela dibayar RP38 juta per tahun lebih rendah.
Pada tahun 2023, Forbes merilis studi untuk mengukur work-life balance di 128 kota di dunia. Dari laporan tersebut, ditemukanlah 10 kota dengan work-life balance terbaik di dunia.
Terdapat total 10 buah indikator yang digunakan untuk mengukur work-life balance, antara lain adalah rata-rata jam kerja, cuti tahunan minimum yang sah, kebijakan cuti hamil, tingkat pengangguran, durasi cahaya matahari per hari, indeks kebahagiaan, dan lain-lain. Seluruh indikator tersebut kemudian diberi skor 0-100 dan dirata-ratakan untuk memperoleh skor work-life balance. Semakin tinggi skornya, maka semakin baik pula kondisi work-life balance di kota tersebut.
1. Copenhagen, Denmark (Skor: 70,5)
Berdasarkan studi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa Copenhagen di Denmark merupakan kota dengan work-life balance terbaik di dunia, dengan skor sebesar 70,5. Mayoritas penduduk di sana menganut gaya hidup hygge, di mana orang-orang lebih sering menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih dan menikmati hidup ketimbang melakukan rutinitas sehari-hari seperti bekerja.
Meski begitu, tingkat pengangguran di Copenhagen lebih rendah dari kota-kota lain di Eropa. Hal ini dikarenakan perusahaan di kota tersebut menawarkan jam kerja yang fleksibel dan juga cuti kerja minimal 5 minggu. Ibu hamil dan pasangannya juga masing-masing diperbolehkan mengambil cuti melahirkan dengan total 52 minggu.
2. Helsinki, Finlandia (Skor: 65,1)
Posisi kedua kota dengan work-life balance terbaik dipegang oleh Helsinki dengan skor 65,1. Sebagai ibu kota dari negara paling bahagia di dunia berdasarkan World Happiness Index, Helsinki menawarkan cuti berbayar hingga 5 minggu per tahun, jam kerja yang fleksibel, hingga diperbolehkan secara bebas untuk bekerja dari mana pun (remote working). Lebih dari setengah lowongan kerja yang dibuka bersifat hybrid atau remote.
3. Stockholm, Swedia (Skor: 64,8)
Kota dengan work-life balance berikutnya dapat dari Swedia. Stockholm merupakan salah satu kota di Swedia dengan pertumbuhan ekonomi dan standar hidup yang tinggi. Kota tersebut merupakan rumah dari beberapa museum terkenak dunia, seperti Old Town Walk dan Vasa Museum.
Pekerja di Stockholm diberikan minimal 25 hari cuti dan jam kerja yang sangat fleksibel. 46% dari pekerjaan yang ada dilakukan secara hybrid. Tidak hanya itu, ibu hamil dan pasangannya juga berhak memperoleh total 480 hari cuti melahirkan berbayar.
4. Oslo, Norwegia (Skor: 63,2)
Oslo, ibu kota Norwegia, merupakan salah satu kota dengan gaya hidup termahal di dunia. Meski begitu, Oslo menawarkan gaji yang tinggi dan jam kerja yang fleksibel. Jadwal pekerjaan di sana dapat disesuaikan dengan keperluan pribadi, sehingga tidak ada lagi kata terlalu sibuk untuk bisa bertemu teman atau keluarga.
5. Auckland, Selandia Baru (Skor: 62,7)
Auckland merupakan kota pertama di luar Eropa yang masuk ke dalam daftar kota dengan work-life balance terbaik di dunia. Kota satu ini terkenal dengan suasananya yang ramah dan santai, membuat banyak orang betah bekerja di sana. Rata-rata karyawan di sana bekerja selama 26,3 jam per minggu atau sekitar 5 jam per hari untuk 5 hari kerja. Mereka diberikan banyak waktu luang untuk kegiatan pribadinya selepas bekerja.
Tidak hanya itu, karyawan di sana juga diberikan 4 minggu cuti berbayar dan 11 hari libur nasional per tahun. Tingkat pengangguran di Auckland pun jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kota lain.
6. Gothenburg, Swedia (Skor: 60,7)
Kota dengan work-life balance terbaik di dunia berikutnya jatuh kepada Gothenburg, kota terbesar kedua di Swedia. Karyawan di kota tersebut diberikan 25 hari cuti per tahunnya dan jam kerja yang fleksibel, dengan 42% pekerjaan kini dilakukan secara hybrid. Kota tersebut juga berdekatan dengan pantai dan pulau-pulau kecil yang biasa didatangi tiap kali berlibur.
7. Reykjavik, Islandia (Skor: 58,7)
Ibu kota dari Islandia, Reykjavik, merupakan salah satu kota impian bagi karyawan di seluruh dunia. Pemandangan yang apik dipadukan dengan work-life balance yang baik membuat banyak orang betah tinggal di sana. Karyawan di Reykjavik diberikan 24 hari cuti per tahunnya ditambah dengan 12 hari libur nasional. 46% pekerjaan di sana dilakukan secara hybrid atau remote.
8. Vienna, Austria (Skor: 58,5)
Ibu kota dari salah satu negara dengan skor kebahagiaan tertinggi di dunia, Vienna, berhasil duduk di posisi ke-8 kota dengan work-life balance terbaik di dunia. Tidak hanya sektor pekerjaan, Vienna juga memperhatikan sektor kesehatan dan pendidikan dari penduduknya dengan menawarkan pendidikan dan layanan kesehatan yang sepenuhnya gratis.
9. Edinburg, Skotlandia (Skor: 57,1)
Edinburg berhasil masuk di posisi ke-9 kota dengan work-life balance terbaik di dunia, menjadikannya kota dari Britania Raya pertama yang masuk ke dalam daftar. Edinburg sebenarnya lebih terkenal dengan peninggalan bersejarahnya, termasuk museum dan teater. Setiap karyawan di kota tersebut diberikan cuti sebanyak 28 hari per tahun dan cuti melahirkan berbayar selama minimal 39 minggu.
10. Belfast, Irlandia (Skor: 57)
Kota kedua dari Britania Raya yang masuk ke dalam daftar adalah Belfast. Dibandingkan dengan kota-kota lain di UK, biaya hidup di Belfast bisa dibilang paling murah. Belfast juga sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat. Untuk itulah, banyak yang memilih untuk tinggal mengadu nasib di Belfast.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor