Belanda menjadi pemasok utama sampah plastik ke Indonesia pada 2024, berkontribusi 41% terhadap total impor yang mencapai 262.903 ton.
Sampah plastik ini umumnya diimpor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri daur ulang, terutama untuk produksi plastik baru dengan biaya lebih rendah.
Namun, ketergantungan pada impor sampah plastik juga memicu kekhawatiran lingkungan. Tanpa sistem pengelolaan yang ketat, sampah impor berisiko mencemari ekosistem dan memperburuk krisis limbah domestik.
Pemerintah mencanangkan kebijakan untuk menyetop keran impor ini pada 2025, seiring upaya memperkuat industri daur ulang berbasis sampah lokal.