Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia atau Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober merupakan inisiasi dari lembaga kesehatan dunia World Federation of Mental Health (WFMH). Menurut sejarahnya, WMHD pertama kali dibentuk pada tahun 1992 dengan misi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan mental dunia.
Inisiasi gerakan ini sangatlah penting bagi revolusi kesehatan dunia. Pasalnya, fakta di masyarakat membuktikan bahwa kesehatan mental cenderung di nomor duakan daripada kesehatan fisik, padahal keduanya memiliki sifat yang sama pentingnya.
Guna memperingati hari Kesehatan Mental Sedunia, Populix merangkum beberapa hasil survei seputar perkembangan isu kesehatan mental di Indonesia.
Laporan yang diterbitkan dalam tajuk "Indonesian's Mental Health State and Access to Medical Assistance" ini merupakan hasil dari survei yang dilakukan terhadap 1.005 responden dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berusia 18 hingga 54 tahun.
Berdasarkan survei tersebut ditemukan bahwa 52 persen responden menyadari mereka memiliki gejala gangguan kesehatan mental, terutama di kalangan perempuan yang berusia 18-24 tahun.
Adapun, faktor pemicu gangguan kesehatan mental paling didominasi lantaran masalah finansial.