Permasalahan hidup terkadang memberi tekanan yang luar biasa kepada manusia. Karena permasalahan hidup yang semakin getir, tak jarang banyak masyarakat yang akhirnya menjadi depresi. Depresi sendiri diartikan sebagai gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi cara berpikir, hingga bertindak.
Organisasi Kesehatan Dunia yakni WHO (World Health Organization) mengklaim bahwa gangguan depresi pada remaja telah meningkat dalam satu dekade terakhir. Permasalahan tersebut juga telah menyebabkan lebih dari 800.000 ribu orang memilih mengakhiri hidupnya dengan melakukan bunuh diri pada setiap tahunnya.
Menurut data dari Wisevoter, Yunani menjadi negara dengan rasio depresi paling tinggi di tahun 2023. Yunani tercatat memiliki rasio depresi di angka 6,52 persen, disusul di bawahnya oleh Spanyol dan Portugal dengan rasio masing-masing berada di angka 6,04 dan 5,58 persen.
Namun uniknya, angka bunuh diri tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat rasio depresi. Jika dilihat dengan seksama, Yunani tidak menjadi negara dengan angka bunuh diri tertinggi. Posisi pertama sebagai negara dengan angka bunuh diri tertinggi justru diduduki oleh Lesotho dengan rasio di angka 72,4 per 100 ribu jiwa. Disusul oleh Guyana dan Eswatini dengan angka bunuh diri masing-masing berada di angka 40,3 dan 29,4 per 100 ribu jiwa.
Sementara itu, Indonesia justru berada dalam urutan 20 negara dengan tingkat depresi terendah se-dunia di tahun 2023. Indonesia berada di posisi 184 dari 194 negara. Indonesia tercatat memiliki rasio depresi di angka 2,63 persen dan memiliki rasio bunuh diri di angka 2,4 per 100 ribu jiwa di tahun 2023.
Di tahun 2022, Rakuten Insight Center pernah melakukan survei terkait kesehatan mental masyarakat Indonesia. Menurut data yang berhasil dicatat oleh Rakuten Insight Center, 45 persen responden Indonesia menganggap kondisi stress mereka meningkat di tahun 2022. Sementara, 31 persen darii responden menganggap tingkat stresnya di tahun 2022 tidak meningkat sama sekali di tahun 2022. Sisanya, yakni 24 persen responden menganggap tingkat stress di tahun 2022 justru menurun dari tahun sebelumnya.
Rakuten juga melakukan survei terkait aktivitas apa saja yang dilakukan oleh para responden Indonesia untuk menjaga kesehatan mentalnya. Hasilnya, praktik spiritual atau keagamaan menjadi yang paling banyak dilakukan oleh responden untuk menjaga kesehatan mentalnya. Disusul di bawahnya dengan aktivitas mencari hobi baru dan berolahraga secara teratur. Menariknya, opsi memiliki hewan peliharaan juga bisa menjadi pilihan untuk menjaga kesehatan mental.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya