Salah satu usaha perbaikan dalam rangka pemulihan pasca pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan memperbaiki kembali angka kedatangan wisatawan di Indonesia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini diharapkan akan berkontribusi pada pemulihan perekonomian nasional.
Peningkatan pariwisata di tanah air mulai tampak adanya. Gerakan untuk kembali berwisata di Indonesia mulai kembali pulih, ditambah dilonggarkannya pengetatan protokol kesehatan oleh pemerintah Indonesia semakin membuka peluang naiknya kembali sektor pariwisata tanah air.
Naiknya sektor pariwisata tanah air ternyata tak hanya dilakukan dengan cara menggenjot kedatangan turis asing saja, akan tetapi dapat dilakukan dengan mendatangkan turis dalam negeri atau yang biasa disebut sebagai wisatawan nasional (wismas).
Jumlah perjalanan wisatawan nasional terus meningkat
Dalam sebuah rilis data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perjalanan wisatawan nasional di tanah air secara umum menunjukkan tren positif dalam 3 bulan.
Dalam data tersebut, terlihat bahwa pada bulan Agustus 2023, jumlah perjalanan wisatawan nasional berada di angka 588.248 perjalanan. Hal ini terpantau turun tipis pada bulan September 2023, dimana jumlah perjalanan wisatawan nasional berada di angka 574.630 perjalanan.
Kemudian, angka ini naik lagi pada bulan Oktober 2023. Pada bulan ini, jumlah perjalanan wisatawan nasional berada di angka 671.073 perjalanan.
Mayoritas perjalanan wisatawan nasional berasal dari sektor udara
Dalam data lanjutan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tadi, dijelaskan pula sumber lokasi perjalanan wisatawan nasional di Indonesia. Dalam data tersebut, terlihat bahwa sebagian besar perjalanan wisatawan nasional berasal dari jalur udara, dimana empat dari lima besar sumber utama perjalanan dilakukan di bandar udara.
Bandara Soekarno Hatta menjadi primadona perjalanan wisatawan nasional di tanah air. Bandara yang merupakan salah satu bandara terbesar di Indonesia ini tercatat telah berkontribusi pada 345,016 perjalanan wisatawan nasional. Angka ini wajar mengingat posisi Bandara Soekarno Hatta yang terletak di Ibu Kota Republik Indonesia.
Pada posisi kedua, terdapat Bandara Juanda. Bandara yang terletak di kawasan Surabaya Raya ini tercatat memiliki kontribusi perjalanan wisatawan nasional sebesar 64,831 perjalanan pada bulan Oktober 2023. Keberadaannya membuat Bandara Juanda diperhitungkan dalam pengambilan kebijakan pariwisata ke depan.
Selanjutnya, Pelabuhan Batam menduduki posisi ketiga, dengan catatan perjalanan wisatawan nasional sebesar 63,625 perjalanan. Posisinya yang dekat dengan Singapura membuat Pelabuhan Batam sangat berpengaruh pada sektor laut Indonesia.
Bandara Kualanamu menyusul dengan berada di posisi keempat. Bandara yang terletak di Sumatera Utara ini tercatat telah sukses menyelesaikan 53,202 perjalanan, disusul Bandara Ngurah Rai di Provinsi Bali yang berkontribusi pada 16,603. Angka di Bandara Ngurah Rai Bali menjadi unik karena mungkin pada angka perjalanan internasional, Bandara Ngurah Rai memiliki angka perjalanan yang terbilang tinggi.
Rencana pendirian Dana Kepariwisataan Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno emnyampaikan bahwa untuk meningkatkan kembali angka perjalanan wisata di Indonesia, akan dibentuk sebuah alokasi dana yang bernama Indonesia Tourism Fund. Skema ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pariwisata di Indonesia kelas dunia.
“Bapak Presiden memberi arahan untuk mendirikan Indonesia tourism fund atau dana kepariwisataan Indonesia, yaitu sebuah dana yang difokuskan untuk mendukung penyelenggaraan event promosi pariwisata dan juga nation branding atau peningkatan image Indonesia di mata dunia,” kata Sandiaga Uno dalam Setkab, Senin (4/12/2023).
“Arahan Bapak Presiden kelembagaan ini tentunya akan dikelola dengan penuh tata kelola yang baik, secara hati-hati akan memilih event–event berkualitas dunia yang akan nanti meningkatkan perekonomian lokal maupun juga nasional, sehingga pemerintah memiliki daya saing yang meningkat dari segi bidding untuk beberapa event–event besar, mulai dari MICE dan event–event dunia lainnya,” tambahnya dalam pemberitaan yang sama.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya