Bencana alam kembali melanda tanah air, kali ini di Ternate, Maluku Utara. Banjir bandang melanda Kota Ternate sejak Minggu (25/8) dini hari. Lokasi tepat banjir bandang ini ada di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.
Banjir bandang ini bermula pada pukul 03.30 WIT. Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Ternate selama beberapa hari terakhir. Hujan intensitas tinggi tersebut menyebabkan air sungai dan hulu-hulu meluap. Luapan ini membawa material tanah, pasir, dan batu dari Gunung Gamalama, yang kemudian mengakibatkan banjir bandang yang sangat parah.
Ketinggian air dari banjir bandang ini mencapai 1 meter, sehingga banyak rumah warga yang terdampak. Kejadian ini disaksikan oleh warga RT 01 Kelurahan Rua bernama Abdul Haris. Pria berusia 63 tahun ini mengaku mendengar suara gemuruh dari jarak dekat.
"(Kabel) di atas putus, mati (listrik padam) total sudah itu. Kejadian berlangsung cepat sekali," kata Abdul kepada Detik.
Suara gemuruh juga didengar oleh warga lain bernama Samsudin Senen. Ia menyebut bahwa suara gemuruh itu datang dengan intensitas yang cukup kencang.
"Saya cek di belakang rumah, ternyata batu, air dan lumpur sudah naik dan tertahan di rumah. Langsung saya panggil istri dan anak keluar rumah menyelamatkan diri,” kata Samsudin melansir Mongabay.
16 Warga Tewas, 3 Masih Menghilang
Data mengenai korban dari bencana banjir bandang ini masih terus bergulir. Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Ternate Hawa A Hamzah, jumlah korban tewas sudah mencapai belasan. Terakhir, masih tersisa 3 orang yang harus dicari oleh tim evakuasi setempat.
"Bencana ini mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, 15 orang luka-luka, dan 3 korban lagi masih dalam pencarian," kata Hawa dalam Detik.
Di antara 15 orang yang mengalami luka, sebanyak 8 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit lokal, sementara sisanya telah mengalami rawat jalan. Detil lokasi perawatan korban luka banjir bandang di Ternate adalah sebagai berikut:
- Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie (4 orang)
- Rumah Sakit Prima (3 orang)
- Rumah Sakit Tentara (1 orang)
26 Bangunan Terdampak, Pemerintah Siapkan Pengungsian
Selain korban jiwa dan luka-luka, banyak bangunan yang terdampak akibat banjir bandang ini. Data yang disebutkan oleh Sekretaris Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 26 bangunan yang terdampak. Bangunan tersebut mengalami kerusakan parah hingga hilang.
"Data sementara, terdapat 26 bangunan yang mengalami kerusakan. Dengan rincian 20 rumah dan satu tempat ibadah rusak berat, serta 5 rumah hilang tertimbun material," tutur Rizal mengutip RRI.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah menyiapkan lokasi evakuasi sementara di SMK Pelayaran Kastela. Proses evakuasi akan dilakukan oleh tim SAR setempat.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa penyebab dari terjadinya banjir bandang ini adalah faktor alam, termasuk hujan dengan intensitas tinggi.
"Ini tentu saja ada beberapa kondisi yang bisa saja menyebabkan kestabilan slop atau mungkin ada sumbatan-sumbatan di hulu-hulu sungai, karena banjir bandang penyebab utama secara alam ialah adanya sumbatan, baik itu alami maupun buatan yang terjadi di hulu sungai di bagian atas," kata Abdul melansir MetroTV.
Baca Juga: Banjir di 2024 Nyaris Tembus 500 Kejadian
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor