Target Pembangunan Indonesia Tahun 2025, Kemiskinan Harus Turun 8%

Pemerintah Indonesia telah menetapkan sasaran pembangunan untuk periode 2025 dengan fokus pada penurunan tingkat kemiskinan sebesar 8%.

Target Pembangunan Indonesia Tahun 2025, Kemiskinan Harus Turun 8% Illustrasi | Kenaikan Ekonomi

Pemerintah Indonesia telah menetapkan sasaran pembangunan untuk periode 2023-2025 dengan fokus utama pada penurunan tingkat kemiskinan, pengurangan ketimpangan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bedasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, berikut adalah rincian sasaran pembangunan yang diharapkan dapat tercapai dalam tiga tahun ke depan.

Fokus utama target pembangunan Indonesia ada pada penurunan tingkat kemiskinan, pengurangan ketimpangan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Fokus utama target pembangunan Indonesia ada pada penurunan tingkat kemiskinan, pengurangan ketimpangan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat | GoodStats

Penurunan Tingkat Kemiskinan

Pada tahun 2023, tingkat kemiskinan Indonesia tercatat sebesar 9,36%. Pemerintah menargetkan penurunan yang signifikan pada tahun 2024 dengan proyeksi tingkat kemiskinan berada di kisaran 8,5% hingga 9,0%.

Lebih jauh lagi, target untuk tahun 2025 adalah penurunan hingga di titik 7,0% hingga 8,0%. Penurunan ini diharapkan tercapai melalui berbagai program bantuan sosial dan peningkatan lapangan kerja.

Rasio Gini, yang mengukur ketimpangan distribusi pendapatan, juga menjadi fokus utama. Realisasi Rasio Gini pada tahun 2023 adalah 0,388. Pada tahun 2024, pemerintah memproyeksikan Rasio Gini akan berada di antara 0,381 hingga 0,384, dengan target lebih lanjut untuk tahun 2025 adalah 0,379 hingga 0,382.

Upaya untuk mencapai sasaran ini meliputi peningkatan akses pendidikan dan kesehatan serta program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2023 tercatat sebesar 5,32%. Pada tahun 2024, TPT diharapkan menurun ke kisaran 5,0% hingga 5,7%, dan lebih lanjut lagi menjadi 4,5% hingga 5,0% pada tahun 2025. Pemerintah berencana untuk mencapainya melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi, serta mendorong investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Peningkatan Indeks Modal Manusia

Untuk pertama kalinya, target Indeks Modal Manusia (Human Capital Index) ditetapkan pada nilai 0,56 untuk tahun 2025. Meskipun tidak ada data realisasi untuk tahun 2023 dan outlook 2024, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui investasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan keterampilan.

Nilai Tukar Petani dan Nelayan

Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga menjadi indikator penting kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2023, NTP tercatat sebesar 112,46. Outlook untuk tahun 2024 menunjukkan penurunan sedikit menjadi 105 hingga 108, namun target pada tahun 2025 adalah peningkatan kembali ke 113 hingga 115.

Sebaliknya, NTN pada tahun 2023 adalah 105,4, dengan proyeksi peningkatan pada tahun 2024 ke 107 hingga 110, namun target untuk tahun 2025 sedikit menurun menjadi 104 hingga 105. Upaya untuk mencapai sasaran ini meliputi peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan serta stabilisasi harga komoditas.

Selain sasaran pembangunan, postur makro fiskal juga menjadi perhatian utama pemerintah untuk memastikan keberlanjutan ekonomi. Berikut adalah proyeksi postur makro fiskal untuk tahun 2023 hingga 2025.

Proyeksi postur makro fiskal untuk tahun 2023 hingga 2025
Proyeksi postur makro fiskal untuk tahun 2023 hingga 2025 | GoodStats

Pendapatan negara dan hibah pada tahun 2023 tercatat sebesar 13,32% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2024, angka ini diproyeksikan turun menjadi 12,27%, dan untuk tahun 2025, diperkirakan berada di kisaran 12,14% hingga 12,36%.

Rincian lebih lanjut menunjukkan penerimaan perpajakan menurun dari 10,31% pada tahun 2023 menjadi kisaran 10,09% hingga 10,29% pada tahun 2025, sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menurun dari 2,93% menjadi 2,05% hingga 2,07% pada periode yang sama. Hibah juga menunjukkan penurunan signifikan dari 0,081% menjadi kisaran 0,001% hingga 0,002%.

Belanja negara pada tahun 2023 tercatat sebesar 14,94% dari PDB. Pada tahun 2024, angka ini diproyeksikan turun sedikit menjadi 14,56%, dengan target untuk tahun 2025 berada di kisaran 14,59% hingga 15,18%.

Belanja pemerintah pusat diproyeksikan meningkat dari 10,72% pada tahun 2023 menjadi kisaran 10,92% hingga 11,17% pada tahun 2025. Namun, transfer ke daerah diproyeksikan menurun dari 4,22% menjadi kisaran 3,67% hingga 4,01%.

Keseimbangan primer pada tahun 2023 adalah surplus 0,49% dari PDB. Namun, outlook untuk tahun 2024 menunjukkan defisit kecil sebesar (0,11)%, dengan proyeksi defisit lebih besar pada tahun 2025 antara (0,30)% hingga (0,61)%.

Defisit anggaran pada tahun 2023 tercatat sebesar (1,62)%, yang diproyeksikan meningkat menjadi kisaran (2,29)% hingga (2,82)% pada tahun 2025. Pembiayaan investasi diproyeksikan menurun dari (0,43)% pada tahun 2023 menjadi kisaran (0,30)% hingga (0,50)% pada tahun 2025. Rasio utang diproyeksikan sedikit menurun dari 38,98% pada tahun 2023 menjadi kisaran 37,98% hingga 38,71% pada tahun 2025.

Penulis: Willy Yashilva
Editor: Editor

Konten Terkait

Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat, Pertanda Kestabilan Ekonomi?

Survei konsumen BI menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap stabil pada level optimis.

Membangun Reputasi Brand di Tengah Kebisingan Ruang Digital

Diskusi GoodTalk Off-Air menyoroti bagaimana praktik komunikasi publik dalam membangun reputasi brand menjadi lebih menantang di era digital.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook