Survei Indikator Politik: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Alami Peningkatan

Sebesar 67, 5 persen dari 1.200 responden survei Indikator Politik menyatakan puas atas kinerja Jokowi sebagai pemimpin negara.

Survei Indikator Politik: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Alami Peningkatan Jokowi saat beri sambutan di Istana Kepresidenan | Shutterstock

Sebuah lembaga survei independen, Indikator Politik merilis hasil survei terbaru bertajuk Evaluasi Publik Terhadap Kinerja Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi, Politik, Penegakan Hukum, dan Pemberantasan Korupsi.

Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini mengambil populasi seluruh WNI yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Terpilih sampel basis sebanyak 1.200 orang, berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka pada periode 16 - 24 Juni 2022. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) dari pelaksanaan survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan laporan tersebut, dihasilkan ada tren kenaikan pada tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi selaku presiden. Pada periode survei April 2022 sebelumnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi berada pada angka 59,3 persen.

Sementara pada periode survei terbaru, dihasilkan ada peningkatan kepuasan masyarakat sebesar 7,6 persen terhadap kinerja Jokowi. Sehingga diperoleh angka 67,5 persen.

Tren Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi | Zizi/Goodstats

Dari data tersebut kemudian dirinci kembali bahwa perolehan angka kepuasan terhadap kinerja presiden didasarkan pada 9,7 persen merasa sangat puas dan 57,8 persen merasa cukup puas.

Sementara sisanya yang merasa kurang puas sebesar 25,8 persen, tidak puas sama sekali 4,4 persen dan 2,2 persen tidak memberikan jawaban.

Rincian Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi | Zizi/Goodstats

Mayoritas masyarakat yang merasa puas dengan kinerja Jokowi di antaranya dilatarbelakangi oleh kinerja nyata dan kepribadiannya. Kinerja nyata meliputi pemberian bantuan kepada rakyat kecil serta pembangunan infrastruktur jalan hingga jembatan.

Sementara bagi responden yang merasa tidak puas disebabkan oleh melambungnya harga bahan pokok, bantuan yang tidak merata dan angka pengangguran.

Oleh sebab itu, 43 persen responden menyatakan bahwa pengendalian harga bahan pokok mesti menjadi prioritas masalah mendesak yang harus dituntaskan oleh pemimpin negara pada periode selanjutnya. Posisi berikutnya diikuti dengan masalah penciptaan peluang lapangan kerja sebesar 15 persen dan pengurangan kemiskinan sebesar 9,3 persen.

Penulis: Galih Ayu Palupi
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook