Sepeda motor telah lama menjadi moda transportasi paling populer di Indonesia. Di balik harganya yang relatif terjangkau, kepraktisan dan kemampuannya menembus kemacetan terutama di kota besar membuatnya jadi pilihan banyak orang.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah sepeda motor mencapai 132,4 juta unit per 2023, setara dengan 84,3% dari total kendaraan bermotor. Dominasi populasi sepeda motor ini melahirkan dinamika menarik soal bagaimana masyarakat Indonesia memilih kendaraan roda dua. Apakah hanya semata dari dorongan harga, atau apa ada faktor lain di balik pemilihan sepeda motor tersebut?
Survei GoodStats bertajuk Pola Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Memilih Sepeda Motor di 2025 menjawab pertanyaan tersebut. Survei ini menyorot preferensi konsumen Indonesia dalam memilih sepeda motor serta merek pilihan sesuai kelas, memberi gambaran menyeluruh terkait pola konsumsi di pasar sepeda motor nasional.
Scooter Jadi Favorit
Dari banyaknya jenis sepeda motor, scooter masih menjadi pilihan mayoritas pengendara, seperti dipilih oleh 84% responden.
Managing Editor GoodStats Iip M. Aditiya menilai bahwa tampilan dan spesifikasi scooter membuatnya banyak digemari.
“Scooter punya penampilan yang ciamik tapi tetep maksimal dalam menunjang aktivitas sehari-hari, membuatnya jadi andalan buat menjalani keseharian, jauh unggul dari jenis sepeda motor lain di survei,” ungkapnya pada Jumat (26/9).
Selain scooter, sepeda motor jenis underbone dan sport juga jadi pilihan responden, meskipun tidak setinggi scooter.
Kalau Merek Pilihan?
Ditinjau dari mereknya, brand asal Jepang mendominasi pasar sepeda motor Indonesia. Survei GoodStats menyebutkan bahwa 60% responden memilih Honda sebagai merek sepeda motor pilihan, diikuti oleh Yamaha dengan 20%.
Suzuki meraih 5%, sedangkan Kawasaki sebesar 2%. Vespa jadi satu-satunya merek asal Italia yang masuk pemeringkatan.
Nama brand jadi pengaruh utama dalam pemilihan sepeda motor.
“Merek ternama akan memberikan value lebih terhadap produknya. Nah, hal ini terbukti juga dari survei GoodStats dengan 28% responden memilih merek favorit dengan pengaruh nama besar brand,” tutur Iip.
Selain nama brand, layanan purna-jual juga dipertimbangkan ketika memilih merek sepeda motor. Sebanyak 17% responden memilih merek yang memiliki harga jual kembali yang tinggi dan punya onderdil yang mudah ditemui, mencerminkan pertimbangan terhadap nilai dari merek sepeda motor alih-alih hanya tampilan atau fungsional belaka.
Model Sepeda Motor Favorit
Di kelas bebek, Honda Supra jadi pilihan utama. Meski tidak sepopuler scooter, motor bebek menawarkan keunggulan seperti konsumsi bahan bakar yang efisien, daya tahan yang baik, dan ketangguhannya dalam jangka panjang.
Selain Honda Supra, Yamaha MX King turut masuk daftar, diikuti Honda Revo dan Suzuki Satria.
Untuk kelas sport, Honda CBR jadi model yang paling banyak disukai. Model sport biasanya digemari oleh kalangan anak muda, terutama laki-laki. Tampilannya yang gagah menjadi daya tarik tersendiri.
Honda memuncaki pasar sepeda motor matik entry level, dengan Scoopy (24%), Beat (20%), dan Vario (14%) memuncaki daftar. Motor matik jadi jenis motor yang banyak ditemui di jalanan, dikenal lebih praktis dan mudah digunakan sehari-hari.
Untuk matik kelas 150-160 cc, Yamaha NMax jadi model paling diminati, diikuti Honda PCX dan HOnda Stylo. Motor ini dikenal dengan ukurannya yang biasanya lebih besar dibanding sepeda motor matik pada umumnya, menambah kenyamanan selama berkendara.
Metodologi Penelitian
Adapun survei GoodStats bertajuk Pola Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Memilih Sepeda Motor di 2025 ini dilakukan secara daring pada 1-14 September 2025 dengan melibatkan 1.023 responden dari panel GoodStats.
Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (60%) dan berusia antara 18-24 tahun (42,7%). Responden tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, meski mayoritas berada di Pulau Jawa (65,5%), dengan terbanyak dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta.
Simak survei selengkapnya di sini.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor