Serba-Serbi Penjualan Minuman Beralkohol: Beer Paling Digandrungi

Bir menjadi minuman beralkohol yang paliing digandrungi masyarakat global. Meski dengan hargannya yang terjangkau, namun bir berhasil mendongkrak revenue.

Serba-Serbi Penjualan Minuman Beralkohol: Beer Paling Digandrungi Ilustrasi Minuman Beralkohol | Unsplash/johnwolf3

Dari zaman ke zaman, minuman beralkohol terus digandrungi masyarakat, terutama wilayah barat. Meski dianggap tabu di beberapa negara, tetapi stigma dan dogma itu tak menyurutkan pangsa pasar minuman beralkohol. Berbagai alasan orang mengonsumsi minuman beralkohol beragam, mulai dari untuk menghangatkan tubuh karena iklim dan cuaca yang cenderung dingin hingga untuk sebuah perayaan.

Menurut data yang dihimpun Statista, pendapatan atau revenue dari pasar minuman beralkohol cenderung naik turun sejak tahun 2012. Di tahun 2012, revenue pasar minuman beralkohol global berada di angka 1547,8 miliar USD. Angka tersebut naik di tahun 2013 dengan total revenue di angka 1597,43 miliar USD dan menjadi angka revenue tertinggi sejak 2012 hingga kini. Sementara itu, di tahun 2022 revenue total minuman beralkohol di tahun 2022 berada di angka 1484,16 miliar USD.

Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan volume penjualan tahun 2019 menjadi tahun dengan volume penjualan tertinggi sejak tahun 2012 hingga 2022 dengan total penjualan mencapai 306.547,2 juta liter minuman beralkohol yang didominasi oleh bir dengan total penjualan mencapai 196.059,9 juta liter dari jumlah tersebut. 

Berdasarkan revenue dan total penjualan berdasarkan volume, minuman beralkohol jenis bir mendominasi pangsa pasar secara global. Jika dilihat berdasarkan total revenue minuman beralkohol jenis spirits menduduki minuman dengan pendapatan tertinggi. Namun, jika dilihat dari total penjualan berdasarkan volume, angkanya berada di bawah volume penjualan Cider, Perry dan Rice Wine. Sementara itu, volume penjualan wine menjadi yang nomor dua yang terendah setelah hard seltzer, padahal wine memberikan revenue yang cukup tinggi dan berada di atas revenue hard seltzer serta cider, perry dan rice wine.

Konklusi-konklusi yang bervariatif dan seperti berbanding terbalik tersebut dipengaruhi oleh harga minuman beralkohol yang bervariatif. Meski bir menjadi minuman beralkohol yang paling digandrungi, bir memiliki harga yang relatif rendah. Pada tahun 2022 bir dinilai memiliki harga sekitar 3,35 USD. Sedangkan spirits dan wine menjadi minuman yang paling mahal. Harga untuk satu botol spirits dinilai mencapai 13,71 USD dan untuk wine dinilai mencapai 13,29. Hal tersebut menjawab mengapa dari jumlah penjualan wine dan spirits berdasarkan volume tergolong rendah namun bisa menghasilkan angka penjualan yang cukup fantastis. 

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Prabowo Bertemu Biden, Bagaimana Kinerja Perdagangan RI-AS Selama Ini?

Sudah 75 tahun hubungan Indonesia dan Amerika Serikat berlangsung. Silih berganti pemimpin, berbagai kebijakan AS turut mempengaruhi ekonomi tanah air.

KFC: 47 Gerai Tutup, 2.000 Lebih Karyawan Kena PHK

Sejak meningkatnya konflik antara Israel dan Palestina akhir tahun 2023, masyarakat dunia, termasuk Indonesia, menggalakkan aksi boikot salah satunya pada KFC.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook