Semarak Hari Kedua PJF 2024, Komitmen Dukung Kuliner Lokal Yogyakarta

Cuaca yang mendukung membuat pelaksanaan PJF 2024 hari kedua terasa meriah. Dukung usaha lokal, 60% tenant PJF 2024 diisi tenant masakan Jogja.

Semarak Hari Kedua PJF 2024, Komitmen Dukung Kuliner Lokal Yogyakarta Penampilan Kunto Aji dan Mitty Zasia dalam hari kedua PJF 2024 | Foto: Prambanan Jazz

Gelaran musik kelas internasional Prambanan Jazz Festival (PJF) 2024 telah memasuki hari keduanya. PJF kali ini menjadi spesial karena merupakan tahun kesepuluh festival musik di Candi Prambanan ini diadakan.

Oleh karena itu, tema dari PJF 2024 adalah "Satu Dekade Bersama: Perayaan Kebersamaan dalam Musik." Festival akbar ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dan berakhir pada 7 Juli 2024.

Dari puluhan performers yang akan tampil, sebanyak 15 pertunjukan telah diadakan di hari kedua ini. Seperti hari sebelumnya, terdapat dua panggung yang disajikan ke pengunjung hari kedua yaitu Festival Show Stage serta NAVASRPM Stage.

Penonton Dibuat Syahdu Dilanjut Joget di Hari Kedua

Situasi hari kedua Prambanan Jazz festival 2024 di Candi Prambanan | GoodStats/Pierre Rainer

Keadaan cuaca sepanjang hari kedua terpantau cerah dan tidak ada hujan sama sekali. Di Festival Show Stage, gelaran PJF 2024 hari kedua dibuka dengan nyanyian dari PCMS Jogja Choir serta dilanjut penampilan dari Nonaria.

Penonton terpantau semakin ramai ketika musisi Sal Priadi memulai aksinya. Massa semakin bergemuruh ketika lagu andalannya yang berjudul Dari Planet Lain dinyanyikan.

"Apa kabar semuanya? Sore-sore di hadapan Candi Prambanan, kita bikin bunyi-bunyian yuk di Sabtu sore ini," kata Sal Priadi di panggung.

Setelah suasana syahdu oleh lagu-lagu romantis Sal Priadi, penonton diajak bergoyang dengan dendangan lagu dari El Corona Gambus. Lagu seperti Seperti Mati Lampu, Kopi Dangdut serta Kata Pujangga sukses membuat pengunjung PJF 2024 terhibur.

Setelah break Maghrib, penampilan langsung diisi oleh artis papan atas seperti Indra Lesmana bersama Eva Celia, Javier Parisi, Kunto Aji bersama Mitty Zasia, KLa Project, dan ditutup oleh penampilan Maliq and D'Essentials.

Sementara itu, di NAVASRPM Stage, terdapat 6 artis yaitu Jolene Marie, Junji, Panbers, Fatur 'Java Jive', The Mercy's, serta Egha de Latoya.

Konsep Tenant PJF 2024 Dukung Usaha Lokal Yogyakarta

Pembagian tenant kuliner di Prambanan Jazz Festival (PJF) 2024 | GoodStats

Dalam rilis Prambanan Jazz, terdapat 40 tenant yang dibuka di Prambanan Jazz Festival 2024. Tenant-tenant ini dikumpulkan dalam lokasi bernama Pasaraya by Bank BJB.

Project Manager Prambanan Jazz Candrari Ceri dalam kesempatan lain menyebutkan bahwa tenant yang ada mayoritas berasal dari kuliner Yogyakarta. Hal ini disebut sebagai wujud mengutamakan bisnis kuliner lokal di PJF 2024.

“Kita bagi 60-40. Ada 60% local culinary. Paling seneng apa nih makanan di Jogja, nah Insha Allah itu nanti ada, tinggal pilih (masakan Jogja), sedangkan 40% untuk yang kuliner Indonesia,” kata Candrari Ceri dalam RRI.

Gelaran PJF 2024 sendiri memang selalu disebut sebagai pendorong perekonomian lokal Yogyakarta melalui sektor hiburan. Pajak hiburan di Yogyakarta menjadi sumber pendapatan daerah yang impresif setelah meraup Rp32,6 miliar pada tahun 2023, naik dibanding tahun 2022 yang berada di Rp24,7 miliar, berdasarkan data dari Bappeda DIY.

Sebagai salah satu provinsi yang mengandalkan pendapatannya di dunia pariwisata, CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi selaku Promotor Prambanan Jazz Festival 2024 memberi klaim bahwa gelaran ini membuat seluruh pelaku pendukung pariwisata mendapat bagiannya.

"Berdampak secara signifikan terhadap masyarakat sekitar dan kota. Yang saya sebut tadi bisa merubah identitas gitu, dari uang yang berputar itu sangat besar. Hotel full mas, coba cek. Pesawat full, kereta full, rentalan semuanya full," kata Anas ketika diwawancara GNFI.

Lebih lanjut, Anas mengatakan bahwa gelaran PJF 2024 bisa menjadi sarana mempromosikan budaya Yogyakarta ke kancah dunia, dengan pertunjukan musik yang digelar langsung di depan Kompleks Candi Prambanan.

"Yang kedua, Prambanan Jazz Festival menjadi diplomasi budaya di tingkat internasional," tambah Anas.

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor

Konten Terkait

Di Ambang Kepunahan, Apa Masih Ada Harapan untuk Badak Jawa dan Sumatera?

Kelahiran anakan badak Jawa dan badak Sumatera menjadi harapan baru bagi upaya konservasi keanekaragamahayati di Indonesia di masa depan.

Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara 2024 Turun, Bagaimana Langkah Kemenparekraf?

Penurunan jumlah perjalanan wisatawan nusantara disebut terjadi sebagai akibat dari daya beli masyarakat yang menurun

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook