TikTok meraih gelar aplikasi dengan jumlah unduhan terbanyak selama 2 tahun berturut-turut sejak tahun 2020 dan berhasil mempertahankannya pada tahun 2021. Alhasil, TikTok menjadi aplikasi berpenghasilan tertinggi selama 2 tahun tersebut.
Mengutip dari Business of Apps, TikTok telah diunduh sebanyak 850 juta kali sepanjang tahun 2020. Berkat pertumbuhannya yang pesat, TikTok menjadi aplikasi pertama di luar naungan Meta yang berhasil meraih 3 miliar unduhan. Raihan itu dicapai pada periode kuartal III (Q2) tahun 2021.
Di samping itu, TikTok mengukuhkan 1 miliar pengguna dan berhasil menjadi yang tercepat di antara aplikasi lainnya pada Q2 tahun 2021.
Awalnya TikTok diluncurkan sebagai platform berbagi video pendek terutama untuk lipsyncing dan video menari. Kini, TikTok telah berkembang sepenuhnya sebagai platform berbagi video dengan beragam jenis konten yang dapat menjangkau seluruh jenis penonton.
Pendapatan TikTok tembus miliaran dolar AS kurang dari 5 tahun
Meskipun baru dirilis secara internasional pada September 2017, TikTok telah menduduki peringkat ke-7 aplikasi dengan unduhan terbanyak dalam kurun waktu 1 dekade sejak tahun 2010.
Aplikasi yang dirilis di bawah naungan ByteDance ini membukukan pendapatan sebesar 4,6 miliar dolar AS pada tahun 2021. Adapun raihan ini meningkat sekitar 78 persen dibandingkan secara year-on-year (YoY) dengan tahun sebelumnya.
Pada awal debutnya di skala internasional, TikTok berhasil memperoleh pendapatan sebesar 63 juta dolar AS yakni pada tahun 2017. Tahun 2018, pendapatan TikTok berhasil meningkat lebih dari 2 kali lipat menjadi 150 juta dolar AS.
Pertumbuhan pendapatan TikTok dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif. TikTok berhasil melipatgandakan kembali penghasilannya pada tahun 2019 ke angka 350 juta dolar AS.
Tahun 2020 menjadi titik balik kesuksesan TikTok. TikTok memperoleh lonjakan pendapatan yang sangat drastis pada tahun 2020 menembus angka 2,6 miliar dolar AS. Raihan ini meningkat sebesar 654 persen dibandingkan secara YoY dengan tahun sebelumnya.
TikTok menjadi sangat populer setelah aktivitas dan mobilitas masyarakat dunia terbatas akibat pandemi Covid-19. TikTok menjadi salah satu platform pilihan masyarakat untuk mencari hiburan dan menyalurkan kreativitas selagi beraktivitas di rumah.
Meskipun tidak mencatatkan pertumbuhan pendapatan sedrastis tahun 2020, TikTok tetap berhasil mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan pendapatan hingga saat ini.
Anak muda dominasi jumlah pengguna TikTok
Jumlah pengguna TikTok diestimasikan akan mencapai 1,8 miliar orang pada akhir tahun 2022. Pada Q1 tahun 2022, TikTok mencatatkan jumlah pengguna aktif bulanan sebanyak 1,4 miliar orang. Adapun trennya cenderung meningkat dari periode kuartal sebelumnya.
Berdasarkan demografi, mayoritas pengguna TikTok didominasi oleh kalangan generasi muda di bawah usia 30 tahun. Kelompok usia 20 hingga 29 tahun menyumbang persentase jumlah pengguna TikTok terbesar yakni mencapai 35 persen pada tahun 2021.
Sementara itu, kelompok usia 10 hingga 19 tahun menempati posisi ke-2 pengguna TikTok terbesar dengan raihan persentase sebesar 28 persen. Posisi ke-3 diraih oleh kelompok usia 30 hingga 39 tahun dengan raihan persentase pengguna sebesar 18 persen.
Berikutnya, kelompok usia 40 hingga 49 tahun menyumbang 16,3 persen total pengguna TikTok di dunia serta 2,7 persen sisanya terdiri dari pengguna dari kelompok usia di atas 49 tahun.
Sementara itu berdasarkan jenis kelamin, jumlah pengguna TikTok perempuan memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki yakni sebesar 57 persen pada tahun 2021.
Pengguna aktif TikTok paling banyak tersebar di kawasan Asia Pasifik dengan total 313 juta pengguna di luar China dan India sepanjang tahun 2021. Sementara itu kawasan Amerika Latin menduduki posisi berikutnya dengan 188 juta pengguna TikTok dan Eropa memiliki 158 juta pengguna TikTok pada tahun 2021.
Sementara itu di negara asalnya sendiri, pengguna TikTok berjumlah sebanyaak 710 juta pengguna pada tahun 2021. Tren pengguna TikTok setiap wilayah di dunia juga menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Adapun pangsa pesar terbesar TikTok di luar China antara lain Amerika Serikat, Brasil, dan termasuk Indonesia.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya