Bermain game seringkali jadi hobi dan sarana untuk melepas penat. Namun, ada beberapa hambatan untuk menikmati game di hari ini, mulai dari beberapa game yang dibanderol dengan harga mahal, spesifikasi komputer mumpuni yang memakan biaya besar bahkan harga konsol yang mahal.
Mundur ke tahun 2000 silam, G-Cluster untuk pertama kali memperkenalkan teknologi layanan Cloud Gaming via WiFi pada perangkat handheld di Electronic Entertainment Expo. Sistem cloud gaming menjadi semakin canggih seiring perkembangan zaman, beberapa developer seperti Sony hingga NVIDIA berlomba untuk menyediakan layanan cloud gaming terbaiknya.
Menurut data yang dirilis Statista melalui laporan terakhir tiap developer cloud gaming di seluruh dunia, PlayStation Plus menjadi layanan cloud gaming dengan subscribers terbanyak di dunia per Maret 2023 ini. PS Plus tercatat memiliki 46,4 juta pelanggan di seluruh dunia. Disusul di bawahnya oleh Nintendo Switch Online dengan 36 juta pelanggan dan Xbox Game Pass dengan 25 juta pelanggan di seluruh dunia.
Sementara itu, NVIDIA GeForce Now dan EA Play memiliki subscribers masing-masing di angka 20 dan 13 juta orang di seluruh dunia.
Untuk diketahui, pada dasarnya saat ini pun teknologi cloud gaming terus masih dalam tahap pengembangan. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan yang harus diketahui sebelum bermigrasi menggunakan cloud gaming.
Kelebihan cloud gaming yang paling utama yaitu, pengguna tak perlu memiliki perangkat komputer dengan spesifikasi dewa untuk bermain game idamannya. Keuntungan selanjutnya adalah anda akan selalu memainkan game terupdate tanpa perlu melakukan pembaruan patch game yang umumnya memakan waktu lama saat proses update. Selain itu anda sangat mungkin untuk bermain di perangkat yang berbeda.
Sekarang bergeser ke kekurangannya. Layanan Cloud Gaming umumnya sangat membutuhkan koneksi internet yang sangat cepat, stabil dan low latency untuk memberikan performa dan kenyamanan bermain terbaik untuk anda. Bermain dengan WiFi sangat disarankan dan bermain dengan paket data seluler harus sangat dihindari lantaran kebutuhan data yang akan sangat banyak. Selain itu, kualitas gambar mungkin saja tak sejernih game yang dimainkan secara lokal lantaran alasan penghematan bandwidth kualitas grafis game seringkali dikompresi.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya