Pro Kontra Konser Coldplay yang Akan Digelar November Mendatang

Sebanyak 84 persen mendukung konser Coldplay diselenggarakan di Indonesia karena musiknya, bukan karena isu LGBT

Pro Kontra Konser Coldplay yang Akan Digelar November Mendatang Grup Band Coldplay. (Sumber: Twitter)

Grup band asal Inggris, Coldplay akan menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 15 November 2023 mendatang. Kehadiran band tersebut banyak menarik perhatian masyarakat sehingga menimbulkan pro dan kontra.

Untuk diketahui, Coldplay memang saat ini sedang melakukan tur keliling dunia, dan Jakarta telah ditetapkan dalam agenda sebagai salah satu kota yang akan mereka singgahin. Grup band Coldplay ini adalah pendukung Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).

Bagi masyarakat yang pro konser tetap diadakan kebanyakan kalangan anak muda dengan alasan, kita hanya menikmati musiknya, tanpa melihat siapa orangnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), secara umum tidak ada penolakan yang signifikan terhadap konser band Coldplay, sebanyak 84 persen berpendapat bahwa band tersebut boleh datang untuk konser di Indonesia karena musiknya, bukan sikap mereka tentang LGBT.

Sedangkan yang menolak konser Coldplay karena band tersebut mendukung hak-hak LGBT hanya 9 persen atau hanya sekitar 3 persen dari total populasi.

Dua di antara pihak yang menolak kedatangan Coldplay ke Indonesia adalah kelompok PA 212 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Alasan MUI menolak kehadiran Coldplay ke Tanah Air serupa dengan PA 212. Grup band asal Inggris itu dianggap sebagai pendukung LGBT. Hal itu didukung karena salah satu personilnya yakni Chris Martin diduga mengenakan baju atau mengibarkan bendera pelangi yang merupakan identitas LGBT pada konser-konser Coldplay.

Sehingga hal ini bertentangan dengan Pancasila sila ke 1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa serta bertentangan dengan syariat Islam.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi imbauan MUI yang memperhatikan moralitas anak bangsa. Namun menurut dia, konser Coldplay dapat berdampak positif terhadap ekonomi, terbukanya peluang usaha, dan mendatangkan lapangan kerja baru.

Terlepas dari pro kontra konser Coldplay di Indonesia, isu LGBT kembali menjadi bahasan beberapa tahun terakhir. Meskipun dalam khazanah Islam fenomena menyukai sesama jenis sudah ada dari zaman Nabi Luth dan mereka mendapat azab dari Allah SWT.

Selain heboh isu LGBT, baru-baru ini netizen terbagi menjadi dua kubu akibat kabar jadwal konser Coldplay yang bentrok dengan FIFA Matchday November 2023. Agenda besar FIFA Matchday November memiliki rentang tanggal 13-21 November 2023.

Dilansir dari CNN Indonesia, dengan Coldplay menggelar konser debutnya di SUGBK, maka PSSI harus mencari stadion alternatif untuk melakoni laga persahabatan di tempat lain.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Jumlah Bioskop Masih Minim, Bagaimana Harapan untuk Perfilman Indonesia?

Menurut Badan Perfilman Indonesia (BPI) pada Februari 2024, terdapat sekitar 517 lokasi bioskop dengan total 2.145 layar di seluruh Indonesia.

Deretan Wisata Populer Yogyakarta Pilihan Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Wisatawan domestik lebih banyak berwisata alam sedangkan wisatawan mancanegara lebih banyak berwisata sejarah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook