Angka Kemiskinan RI Jadi 9,03%, Wilayah Mana yang Tertinggi?

Sebanyak 25,22 juta penduduk Indonesia dinyatakan miskin per Maret 2024. Persentase tertinggi masih datang dari wilayah Maluku dan Papua (19,39%).

Angka Kemiskinan RI Jadi 9,03%, Wilayah Mana yang Tertinggi? Kampung di Cilincing, Jakarta Sebagai Salah Satu Wilayah yang Dikategorikan Miskin | Humas Kemensos RI

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan terkini di tanah air. Data tersebut menyebutkan bahwa persentase penduduk miskin pada Maret 2024 berada di angka 9,03%. Itu berarti, ada sekitar 25,22 juta penduduk Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi. Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan ini mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya.

"Tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini mengalami penurunan atau lebih rendah dibandingkan Maret 2023, yaitu persentase penduduk miskin turun 0,33% poin, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 0,68 juta orang," kata Imam melansir CNN Indonesia.

Dalam kesempatan lain, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy menyebut bahwa angka tersebut merupakan capaian yang paling rendah dalam rentang sepuluh tahun terakhir. Pihaknya juga memiliki target tersendiri mengenai tingkat kemiskinan ke depannya.

"Mudah-mudahan lima bulan ke depan nanti hasil survei September ke depan bisa di angka delapan koma, kita optimis 2024 akhir itu posisi kemiskinan ini di bawah delapan koma," kata Muhadjir dalam Detik.

Selalu Turun Sejak Masa Pandemi Covid-19

Perkembangan persentase penduduk miskin di Indonesia, September 2020-Maret 2024 | GoodStats

Data lanjutan dari BPS menunjukkan bahwa memang angka kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. 

Angka kemiskinan tertinggi dicatat pada September 2020 akibat wabah pandemi Covid-19, yang membuat proporsinya langsung naik menjadi 10,19%, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 27,55 juta. Angka tersebut turun pada Maret 2021 menjadi 10,14%, atau setara 27,54 penduduk.

Pada September 2021, angka kemiskinan Indonesia kembali turun menjadi 9,71% atau sejumlah 26,5 juta penduduk. Secara umum pada periode berikutnya kemiskinan tanah air berangsur membaik hingga angka terkini di 9,03%.

"Jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi maka tingkat kemiskinan di pedesaan sudah lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi sementara tingkat kemiskinan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi," tambah Imam melansir CNN Indonesia.

Kemiskinan di Indonesia masih didominasi oleh penduduk perdesaan. Tercatat sebanyak 11,79% atau setara 13,58 juta orang di perdesaan dinyatakan miskin, sementara penduduk perkotaan yang masuk kategori miskin adalah sebanyak 7,09% atau setara 11,64 juta penduduk.

Angka Kemiskinan Tertinggi Ada di Indonesia Timur

Persentase kemiskinan di Indonesia berdasarkan wilayahnya, Maret 2024 | GoodStats

Dari sisi regional, wilayah di tanah air dengan persentase kemiskinan tertinggi adalah wilayah Maluku dan Papua. Wilayah yang berada di paling timur Indonesia ini memiliki angka kemiskinan sebesar 19,39%, di mana kemiskinan di sana tersebar di wilayah perkotaan sebesar 6,16% serta wilayah perdesaan sebanyak 26,32%.

Meski begitu, secara jumlah penduduk miskin di Maluku dan Papua tak sebanyak di wilayah lain. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini tercatat sebanyak 1,51 juta orang, dengan rincian di perkotaan sebanyak 160 ribu dan di perdesaan sebanyak 1,35 juta orang.

Wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbesar masih ada di Jawa. Hal ini dinilai wajar karena Jawa merupakan wilayah dengan penduduk terbanyak di tanah air, yang mencakup lebih dari separuh populasi Indonesia.

Pulau Jawa tercatat memiliki 13,24 juta penduduk miskin. Uniknya, kemiskinan di Jawa pada area perkotaan lebih banyak dibanding perdesaan. Rinciannya, pada perkotaan sebanyak 7,8 juta orang di Jawa dinyatakan miskin, serta di perdesaan sebanyak 5,44 juta orang.

Baca juga: Target Pembangunan Indonesia Tahun 2025, Kemiskinan Harus Turun 8%

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor

Konten Terkait

Indonesia Alami Penurunan Harga Pangan, Dorong Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

Indonesia mengalami deflasi selama 4 bulan berturut-turut, diduga disebabkan oleh penurunan harga pangan di sejumlah wilayah.

Proyeksi Angka Pertumbuhan Ekonomi pada RAPBN 2025

Angka pertumbuhan ekonomi pada RAPBN 2025 diproyeksi mencapai 5,2%.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook