Mengupas Anggaran Pendidikan Untuk IISMA, Sudahkah Tepat Sasaran?

Anggaran IISMA 2020-2023 menyentuh hampir Rp400 m. Jumlah peserta IISMA tercatat jauh lebih sedikit dibanding MSIB, yang memiliki nilai anggaran di bawhanya.

Mengupas Anggaran Pendidikan Untuk IISMA, Sudahkah Tepat Sasaran? Peserta IISMA 2022 di Italia | Foto: Humas Kemdikbudristek RI

Salah satu program pendidikan tinggi yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, kebudataan, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Kemdikbudristek) RI adalah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program ini memungkinkan mahasiswa memiliki kesempatan selama satu semester atau setara dengan 20 SKS, dengan mengikuti proses pembelajaran di luar program studinya.

Hal ini telah diatur melalui ketetapan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2021, tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka.

Berbagai alternatif pembelajaran di luar program studi ditawarkan, mulai dari Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kampus Mengajar, hingga Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), yang merupakan program pertukaran pelajar ke luar negeri selama satu semester.

3.300 mahasiswa akan menerima Beasiswa IISMA di 2024

Angka pendaftar serta penerima Beasiswa IISMA, 2021-2024 | GoodStats

Dalam data yang dihimpun melalui Kemdikbudristek RI, animo Beasiswa IISMA terlihat selalu naik dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat mulai dari data tahun 2021 sebanyak 2.551 pendaftar, kemudian naik menjadi 7.522 pendaftar di tahun 2022, dan melesat hingga mencapai 15.211 pendaftar di tahun 2024.

Peningkatan angka pendaftar tak berbanding lurus dengan peningkatan kuota peserta IISMA. Angka pendaftar tercatat naik 12 ribuan selama 2020-2024, sementara kuota peserta tercatat naik 2,3 ribuan di rentang tahun yang sama. Pada 2024, kuotanya berada di angka 3.300 peserta.

Peningkatan kuota peserta IISMA ini selaras dengan pembuatan skema afirmasi yang dilakukan oleh pemerintah. Kepala Program IISMA Rachmat Sriwijaya mengatakan bahwa skema ini memungkinkan peserta yang tinggal di daerah tertinggal berhak atas pendanaan dari pemerintah secara penuh.

“Jika anda masuk ke dalam golongan afirmasi ini, kami mendorong anda ikut program ini dengan harapan nantinya semakin banyak mahasiswa afirmasi yang ikut ke dalam program IISMA,” kata Rachmat dalam laman Kemdikbudristek.

Anggaran IISMA tertinggi dibanding program MBKM lainnya

Rincian anggaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka per program, 2020-2022 | GoodStats

Jika ditilik dari jumlah anggarannya, secara akumulatif anggaran untuk program IISMA pada 2020-2022 mencapai Rp399,43 miliar. Menurut data Kemdikbudristek dalam Antara, angka ini menjadi yang paling tinggi dibanding lainnya, bahkan dibanding MSIB sekalipun.

Padahal, MSIB diikuti oleh 67.622 mahasiswa, sementara IISMA diikuti oleh 2500an mahasiswa. Di sisi lain, program Kampus Mengajar memiliki nilai anggaran Rp205,24 miliar, dengan jumlah peserta 67.103 mahasiswa.

Program MBKM lainnya tercatat memiliki nilai anggaran di bawah Rp200 miliar. Program seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka bernilai Rp154,55 miliar, dilanjut program Wirausaha Merdeka dengan nilai anggaran Rp91,83 miliar di rentang tahun tersebut. Terakhir, program Praktisi Mengajar berada di posisi buncit dengan nilai anggaran Rp54,06 miliar.

Kontroversi IISMA, hanya dinikmati kelas kaya?

Narasi kontra mencuat di kalangan masyarakat, termasuk di media sosial X. Beberapa warganet menyebut bahwa pendanaan IISMA hanya diperoleh masyarakat kelas atas saja.

"Pada akhirnya yang bisa lulus IISMA ya yang kaya kaya juga, karena sanggup ambil TOEFL/IELTS, bahkan ada yang renew tiap 2 tahun sekali," kata akun X ciqalbakal.

"Ada yang udah kaya mampus kemana2 naik helicopter, trs keterima IISMA fully funded," tulis akun X aarummanis.

Hal yang sama juga diutarakan Ombudsman RI. Melalui rilis tulisannya, Ombudsman menilai perlu ada kajian ulang mengenai sasaran penerima beasiswa IISMA. Menurutnya, dampak pemerataan pendidikan melalui IISMA disorot oleh masyarakat.

"Kondisi ini diperkuat dengan berbagai sorotan di sosial media yang menunjukkan adanya kesan yang menggambarkan mahasiswa yang terpilih program IISMA menghambur-hamburkan biaya yang diberikan oleh negara," tulis Ombudsman dalam rilis artikelnya.

Dalam keterangan Kemendikbudristek, terdapat dua jalur penerimaan dalam IISMA, mulai dari jalur reguler, hingga jalur afirmasi bagi pendaftar yang berada di daerah tertinggal. Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Prof Nizam menyebut bahwa seluruh pelaksanaan dari MBKM (termasuk IISMA) memiliki pengaruh yang sangat baik bagi seluruh pesertanya.

“Mayoritas mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka setuju merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program," kata Prof Nizam dalam Detik.

Pada kesempatan lain, ia juga mengklaim bahwa alumni dari program IISMA tercatat memiliki durasi tunggu memperoleh lapangan kerja di bawah satu bulan. Alumni program IISMA juga diklaim memperoleh gaji pertamanya sebesar 1,88 kali terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP).

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Dampak Kenaikan PPN 12% di 2025 terhadap Pengeluaran Rumah Tangga

Pada 2025, kenaikan PPN 12% diperkirakan akan memengaruhi masyarakat kelas bawah yang dapat menyebabkan penurunan daya beli.

Kabinet Raksasa, Anggaran Raksasa?

Anggaran kementerian di era Prabowo ditaksir mencapai Rp777 miliar per tahun, hampir 2 kali lipat dari anggaran di era Jokowi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook