Melihat Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Survei menunjukan bahwa 91% anak muda siap menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja.

Melihat Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja Ilustrasi Dunia Kerja Anak Muda | Pixabay

Perkembangan teknologi seperti sekarang ini tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia, termasuk dalam dunia kerja. Tak dapat dipungkiri, teknologi memainkan peran penting dalam sektor pekerjaan saat ini. Penggunaan teknologi sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan sehari-hari, membuat pekerja menjadi semakin produktif.

Survei bertajuk Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja 2024 dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2024 sampai 11 November 2024. Survei ini merupakan bentuk pemenuhan tugas akhir Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism.

Survei dilakukan secara online dengan melibatkan 304 responden, mayoritas anak muda berusia 18-30 tahun dari seluruh Indonesia dengan menggunakan Google Form.

Kesiapan Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Sebanyak 91% mengaku siap menghadapi perubahan teknologi di dunia kerja | GoodStats
Sebanyak 91% mengaku siap menghadapi perubahan teknologi di dunia kerja | GoodStats

Dari hasil survei, terdapat sebanyak 91% responden yang mengaku siap menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja, dengan rincian 57% merasa siap dan 34% mengaku sangat siap. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi baru.

Sementara itu, 9% responden merasa kurang siap, yang menunjukkan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak pelatihan atau bantuan untuk menyesuaikan diri dengan baik.

Keahlian Teknologi Untuk Menghadapi Perubahan Teknologi

Keahlian Teknologi Untuk Menghadapi Perubahan Teknologi | GoodStats
Keahlian teknologi untuk menghadapi perubahan teknologi | GoodStats

Berdasarkan hasil survei, pemahaman terhadap kecerdasan buatan (AI) tercatat menjadi keahlian yang paling penting untuk menghadapi perubahan teknologi. AI kini digunakan hampir di setiap aspek kehidupan, penguasaan terhadap AI dapat membantu meningkatkan adaptasi terhadap perubahan teknologi di dunia kerja.

Dengan persentase 22%, keahlian data analis berada di urutan kedua. Selain itu, pemrograman juga menjadi keterampilan yang kritis, dengan 17% orang yang menjawab menganggap penguasaan keterampilan ini penting.

Keahlian terhadap keamanan siber menempati peringkat keempat dengan 16%. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga data di tengah risiko siber yang terus meningkat. Lebih lanjut, desain UI/UX dan cloud computing turut dinilai sebagai kemampuan kritis di tengah perkembangan teknologi ini.

Kekhawatiran Anak Muda terhadap Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Meski mengaku siap, anak muda juga memiliki beberapa kekhawatiran terhadap perubahan teknologi dalam dunia kerja. Hasil survei menunjukkan bahwa pengurangan tenaga kerja manusia menjadi kekhawatiran terbesar bagi 58% responden. Kemajuan teknologi dipandang sebagai ancaman yang dapat menggantikan pekerjaan manusia suatu saat nanti.

Perkembangan teknologi dikhawatirkan akan mengurangi tenaga kerja manusa | GoodStats
Perkembangan teknologi dikhawatirkan akan mengurangi tenaga kerja manusa | GoodStats

Sebanyak 24% responden juga mengaku khawatir akan isu keamanan dan privasi data, yang ditunjukkan oleh kekhawatiran mereka akan potensi risiko data pribadi yang muncul sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang pesat. Selain itu, 15% khawatir tentang keterampilan mereka yang masih kurang dalam teknologi, yang dapat memengaruhi kemampuan untuk bersaing di dunia kerja yang semakin canggih.

Terakhir, hanya 4% yang menilai pekerjaan manual akan berkurang, menunjukkan bahwa sebagian besar remaja sudah menyadari pergeseran ke pekerjaan yang lebih berbasis teknologi. Daftar kekhawatiran ini menunjukkan bahwa perubahan teknologi sama-sama membawa tantangan dan keuntungan. Anak muda harus terus berlatih tentang keamanan data agar bisa lebih siap menghadapi perubahan teknologi di dunia kerja.

Sumber Informasi Tentang Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Media sosial jadi sumber informasi utama untuk perkembangan teknologi di dunia kerja | GoodStats
Media sosial jadi sumber informasi utama untuk perkembangan teknologi di dunia kerja | GoodStats

Sebagian besar anak muda mencari sumber informasi terkait tentang perubahan teknologi pada media sosial, dengan persentase mencapai 58%. Situs web ada di urutan kedua dengan 31%. Kedua sumber utama ini mudah diakses kapan pun dan di mana pun, membuatnya menjadi favorit di kalangan anak muda.

Sumber akademik seperti buku atau publikasi ilmiah berada di urutan terakhir dengan raihan 3%. Meski rendah, hal ini menunjukkan bahwa generasi muda masih mencari sumber informasi yang lebih kredibel terkait perubahan teknologi yang saat ini terjadi.

Secara keseluruhan, survei ini mengungkap kesiapan anak muda dalam menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja serta keahlian dan kekhawatiran yang dihadapi. Perlu adanya perhatian khusus dari anak muda untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan teknologi yang semakin pesat.

Baca Juga: Survei APJII: 82,6% Penduduk Daerah Tertinggal Sudah Memiliki Akses Internet

Penulis: Krisna Bagus Samboro.
Editor: Editor

Konten Terkait

Stella Christie Kaji Ulang Beasiswa LPDP, Berikut Alokasi APBN dan Jumlah Penerima dari Tahun ke Tahun

Wamendiktisaintek, Stella Christie, menegaskan pentingnya evaluasi berbasis analisis cost-benefit untuk memastikan bahwa dana digunakan dengan optimal.

Waspada! Konsumsi Gula Berlebih Menyebabkan Penuaan dari Dalam Tubuh

Konsumsi gula berlebih ibarat menabung bom waktu, berujung pada gangguan penuaan sel tubuh dan naiknya risiko mengalami berbagai penyakit kronis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook