Tentu obat-obatan adalah sesuatu yang lekat dengan keberadaan manusia. Dengan banyaknya jenis penyakit dan segala permasalahannya, memaksa banyak perusahaan farmasi di seluruh dunia untuk bisa bersaing satu dan yang lain untuk menghadirkan obat paling "mujarab" untuk jenis penyakit tertentu.
Permasalahan pandemi yang baru saja pulih di berbagai negara dan masih mengintai dari jauh bak hantu, juga mendorong berbagai perusahaan farmasi untuk membuat vaksin paling ampuh dan efektif untuk mengentaskan pandemi dari muka bumi.
Berdasarkan data Statista, pendapatan pasar farmasi dari tahun ke tahun mengalami surplus. Apalagi, ketika pandemi datang dan pembelian vaksin dari perusahaan yang mampu menyediakannya menjadi keharusan semua negara.
Sejak tahun 2001 pendapatan pasar farmasi terus mengalami kenaikan. Di tahun 2001, pendapatan global pasar farmasi berada di angka 390,2 miliar dolar AS. Angka tersebut terus naik hingga tahun 2020. Pada tahun 2020, pendapatan global dari pasar farmasi berada di angka 1265,2 miliar dolar AS. Angka tersebut naik drastis di tahun 2022 dengan total pendapatan pasar farmasi global berada di angka 1423,5 miliar dolar AS. Angka tersebut naik karena proses pengentasan pandemi dari setiap negara sedang masih dilakukan dari pembelian vaksin kepada perusahaan farmasi penyedianya.
Pembelian vaksin Covid-19 menjadikan banyak perusahaan farmasi mendapatkan surplus yang luar biasa. Menurut data Statista, BioNTech/Pfizer selaku perusahaan yang berhasil menciptakan vaksin Corminaty menduduki posisi pertama sebagai perusahaan farmasi dengan pendapatan tertinggi di tahun 2021 dengan total pendapatan di angka 36,9 miliar dolar AS. Di bawah BioNTech/Pfizer, ada perusahaan AbbVie yang menciptakan Humira yang berfungsi mengobati radang sendi, usus hingga kulit. Perusahaan AbbVie berhasil mendapatkan revenue sebanyak 20,7 miliar dolar AS di tahun 2021.
Di bawah Humira, ada perusahaan Moderna dan Merck&Co yang berada di posisi tiga dan empat dengan pendapatan masing-masing berada di angka 17,7 dan 17,2 miliar dolar AS.
Moderna terkenal dan mendapatkan pendapatan tertinggi nomor tiga di dunia atas keberhasilannya membuat vaksin Spikevax atau yang lebih sering disebut vaksin moderna di Indonesia. Sementara itu, Merk&Co berhasil masuk di peringkat nomor empat karena berhasil membuat Keytruda, obat yang membantu para penderita kanker untuk terus bisa berjuang melawan kanker.
Pasar farmasi diproyeksikan akan terus surplus hingga tahun 2026. Data terbaru dalam visualisasi data diatas adalah data tahun 2020 yang menunjukkan pendapatan farmasi di dominasi oleh perusahaan farmasi dengan teknologi konvensional di angka 476 miliar dolar AS. Disusul oleh pendapatan perusahaan bioteknologi yang berada di angka 284 miliar dolar AS. Angka tersebut diperkirakan akan mencapai total 1432 miliar dolar AS di tahun 2026.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya