Kualitas hidup masyarakat semakin meningkat di banyak kota di dunia seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan tingginya angka urbanisasi di suatu negara. Tingkat kelayakan hidup umumnya dilihat dari berbagai faktor, seperti fasilitas kesehatan, stabilitas, pendidikan, infrastruktur, hingga lingkungan dan kondisi sosial budaya.
Pertumbuhan penduduk perkotaan di Indonesia diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Dewasa ini, banyak masyarakat yang memilih untuk merantau demi mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sebanyak 53,6% penduduk tinggal di pekotaan pada tahun 2015. Data ini terus mengalami peningkatan di tahun-tahun berikutnya.
“Proyeksi menunjukkan sekitar 66,6% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada tahun 2035 mendatang,” papar BPS.
Sehubungan dengan ini, Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) telah melakukan riset mengenai persepsi masyarakat mengenai kota paling layak huni di Indonesia. Adapun, penelitian tersebut didasarkan pada 28 indikator, termasuk ketahanan pangan, jaringan telekomunikasi, penyediaan air bersih, tata kota, kondisi politik, sampai fasilitas administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.
Dari sebanyak 52 kota di Indonesia yang menjadi subjek riset IAP, Solo dinobatkan menjadi kota paling layak huni di Indonesia dengan skor Most Livable City Index (MLCI) sebesar 77,1 poin dari skala 100 poin pada tahun 2022.
Jika dilihat dari aspek yang diteliti, Solo unggul pada beberapa aspek dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Misalnya pada aspek kesehatan, perumahan, fasilitas olahraga, fasilitas kesenian dan budaya, fasilita kelompok rentan, fasilitas pejalan kaki, transportasi, dan lain-lain.
Menyusul Solo, Yogyakarta berada di urutan kedua dengan perolehan skor 75,3 poin. Selanjutnya, ada Cirebon dan Magelang dengan skor MLCI masing-masing sebesar 74,4 poin dan 73,5 poin. Diikuti oleh tiga kota berikutnya, yaitu Semarang, Kediri, dan Mataram dengan skor masing-masing 73,3 poin, 72,5 poin, dan 72,2 poin.
Sementara itu, Jakarta mendapatkan skor MLCI sebesar 71,3 poin. Angka tersebut menempatkan Jakarta di posisi ke-14 dalam daftar kota paling layak huni di Indonesia pada 2022. Jakarta juga berhasil masuk dalam jajaran kota dengan nilai indeks di atas rata-rata nasional yang sebesar 69 poin.
“Jakarta yang merupakan kota megapolitan memiliki indeks di atas rata-rata, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks kota Semarang yang termasuk dalam kategori kota metropolitan,” tulis IAP.
Sebagai informasi, penelitian ini melibatkan sebanyak 20 ribu responden yang dipilih secara acak. Tingkat kepercayaan yang diambil adalah 95% dengan tingkat toleransi kesalahan (margin error) sebesar 5%.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya