Indonesia mengalami tantangan serius terkait ketahanan pangan, terutama dalam hal pasokan beras yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menjadi salah satu negara importir beras terbesar di dunia, bergantung pada negara-negara produsen beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya yang tinggi.
Hal ini menjadi semakin mencolok karena harga beras di dalam negeri terus merangkak naik, menciptakan kekhawatiran akan aksesibilitas pangan bagi masyarakat Indonesia.
Negara-negara yang menjadi pemasok utama beras untuk Indonesia selama tahun 2023 menjadi pusat perhatian dalam dinamika ekonomi global dan ketahanan pangan nasional.
Meskipun Indonesia memiliki potensi besar untuk produksi beras di dalam negeri, namun tantangan seperti perubahan iklim, perubahan pola tanam, dan kendala infrastruktur telah menjadi hambatan signifikan. Sebagai akibatnya, Indonesia terpaksa mengandalkan impor beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat.
Data perdagangan beras Indonesia yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik mengungkap fakta menarik mengenai negara-negara utama yang menjadi pemasok.
Thailand menonjol sebagai importir terbesar dengan total nilai ekspor beras mencapai US$804.815.845. Keberhasilan Thailand sebagai mitra dagang utama Indonesia dalam sektor beras menandai hubungan perdagangan yang erat antara kedua negara.
Kualitas beras Thailand yang tinggi dan kapasitas produksinya yang besar menjadi faktor utama yang mendukung dominasinya di pasar impor beras Indonesia.
Selain Thailand, Vietnam juga memegang peranan penting dengan total ekspor beras senilai US$668.871.308. Kedua negara ini, bersama-sama, memberikan kontribusi signifikan terhadap memenuhi kebutuhan beras Indonesia.
Meskipun Vietnam memiliki ekspor beras yang cukup besar, namun tantangan yang dihadapi oleh Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras tetap merupakan isu yang harus diatasi, terutama dengan meningkatnya harga beras secara global.
Selanjutnya, Pakistan menjadi pemasok beras ketiga terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$182.322.471. Peran Pakistan dalam menyediakan beras bagi Indonesia menunjukkan keragaman sumber daya beras global yang dimanfaatkan oleh Indonesia.
Meskipun kontribusinya tidak sebesar Thailand dan Vietnam, namun ketahanan pangan Indonesia masih terhubung erat dengan keberlanjutan impor beras dari berbagai negara, termasuk Pakistan.
Sementara itu, Myanmar dan India juga tercatat sebagai pemasok beras terbesar untuk Indonesia pada tahun 2023, dengan nilai ekspor masing-masing mencapai US$88.822.870 dan US$35.365.954. Keberagaman sumber daya beras ini memberikan gambaran kompleksitas perdagangan beras Indonesia di tingkat global.
Dalam menghadapi tantangan harga beras yang terus meningkat, penting bagi Indonesia untuk terus mengoptimalkan kerjasama dengan berbagai negara pemasok dan menjaga keseimbangan antara produksi dalam negeri dan impor beras.
Dengan demikian, perbandingan antara ketergantungan Indonesia pada impor beras dan tantangan harga yang terus melonjak menjadi sorotan utama dalam realitas ketahanan pangan negara.
Perlu adanya langkah-langkah strategis yang diambil baik dari sisi produksi dalam negeri maupun kebijakan impor untuk memitigasi risiko dan memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan.
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Iip M Aditiya