Per Januari 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 927,75 ribu orang. Jumlah ini meningkat 16,19% year-to-year (y-o-y) jika dibandingkan dengan Januari 2023.
Bila ditinjau secara month-to-month (m-to-m), jumlah ini menurun dari Desember 2023 sebanyak 18,94%. Dalam catatan Badan Pusat Statistik tersebut, kunjungan pada Januari 2024 ini masih dibawah rata-rata kunjungan wisman ke Indonesia sebelum pandemi Covid-19.
Kunjungan wisatawan dari Malaysia meningkat 10,81% y-o-y dari Januari 2023. Jumlah kunjungan wisatawan Australia juga meningkat 27,64% y-o-y. Meskipun demikian, sebagian besar jumlah kunjungan dari negara lain mengalami penurunan secara m-to-m.
Jalur masuk yang paling banyak dipilih wisman adalah pintu masuk utama angkutan udara, sebanyak 631.961 kedatangan. Bandara Ngurah Rai menempati posisi teratas dengan 414.937 kedatangan. Kemudian, disusul Bandara Soekarno-Hatta dengan 157.979 kedatangan, dan Bandara Juanda sebanyak 17.196 kedatangan.
Dalam misi mendorong kemajuan pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan lima destinasi wisata prioritas Indonesia. Pemerintah ingin membangun “Bali Baru” dan memperkenalkan keindahan Indonesia dari sisi yang lain.
Kelima destinasi wisata prioritas ini merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang berada di lima provinsi barat, timur, dan tengah Indonesia. Lima destinasi wisata tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Indonesia juga terus gencar mempromosikan potensi wisata melalui beragam acara, salah satunya Chicago Travel and Adventure Show (CTAS) 2024 yang digelar pada Januari lalu. Di gelaran tersebut, booth Indonesia selalu ramai dikunjungi dan dihujani pertanyaan mengenai destinasi wisata unggulan.
“Banyak pengunjung yang menanyakan destinasi wisata unggulan selain Bali dan berencana mengunjungi berbagai destinasi tersembunyi lainnya di Indonesia pada tahun 2024,” papar Agen Bespoke Travel dan Wisata, Novi.
Dalam acara ini, Indonesia fokus pada promosi wisata dan seni budaya, salah satunya dengan penambahan pernak-pernik khas Indonesia seperti wayang kulit, topeng tari, payung Bali, set musik tradisional angklung, dan lain sebagainya.
“Partisipasi Indonesia dalam CTAS merupakan peluang yang sangat baik untuk memasuki pasar Amerika melalui promosi pariwisata Indonesia kepada masyarakat lokal karena diadakan pada awal tahun sebelum liburan musim semi pada bulan Maret dan April, serta meningkatkan minat dan daya beli,” jelas Konjen RI Chicago, Listyowati.
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor