Elektabilitas Parpol di Indonesia Maret 2023, Siapa Tertinggi?

Dalam lima edisi survei terakhir, elektabilitas PDIP terpantau bersifat fluktuatif

Elektabilitas Parpol di Indonesia Maret 2023, Siapa Tertinggi? Potret Rakernas II PDIP 2022 lalu | M. Risyal Hidayat/ANTARA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih perkasa di puncak sebagai partai politik (parpol) dengan tingkat elektabilitas tertinggi pada laporan survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia Minggu (26/3) lalu. Elektabilitas PDIP pada survei tersebut berada pada angka 23,5%.

Dalam lima edisi survei terakhir, elektabilitas PDIP terpantau bersifat fluktuatif. Pada September 2022 lalu, elektabilitas PDIP berada pada angka 26% dan turun ke 23,5% pada November 2022. Pada Desember 2022, elektabilitas PDIP kembali naik ke 25,7% dan terus menanjak ke 25,9% pada Februari 2023.

Partai Gerindra menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi kedua dengan persentase sebesar 14%, disusul Partai Golkar di posisi tiga dengan persentase 9,6%. Dua partai lain yang masuk ke posisi lima besar antara lain Partai Demokrat dengan elektabilitas 9,1% dan Partai Kebangkitan Bangsa dengan elektabilitas 8,2%.

Elektabilitas parpol Pemilu 2024 menurut survei Indikator Politik | GoodStats

Di posisi 10 besar terdapat Partai Nasdem (6,4%), Partai Keadilan Sejahtera (5,8%), Partai Perindo (2,4%), Partai Persatuan Pembangunan (2,3%), dan Partai Amanat Nasional (2,1%). Sementara itu, 8 partai sisanya memiliki elektabilitas di bawah 1%.

"(Elektabilitas) Gerindra, PKB, Nasdem, dan PKS cenderung mengalami peningkatan dukungan, terutama terhadap Gerindra. Sementara itu, terhadap partai lain cenderung stagnan atau bahkan sedikit melemah," tulis Indikator Politik dalam laporannya Minggu (26/3) lalu.

"(Basis pendukung) Ganjar dominan dari basis PDIP, Perindo, PPP, kurang lebih imbang dengan Prabowo pada basis PKB dan unggul pada kelompok yang puas atas kinerja presiden Joko Widodo. (Basis pendukung) Prabowo dominan pada basis Geindra dan Anies pada basis Nasdem, PKS, PAN, Demokrat dan basis yang kurang/tidak puas atas kinerja presiden Joko Widodo," lanjut Indikator Politik.

Indikator Politik Indonesia menggarap survei ini secara dua periode pada 9-16 Februari dan 12-18 Maret dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 1.220 orang dan 800 orang. Sampel survei ini ditarik menggunakan metode multistage random sampling secara proporsional warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih pada pemilu.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

WFA Jadi Sistem Kerja yang Paling Disukai Gen Z

Dalam laporan survei Jakpat terhadap 612 responden yang bekerja, ditemukan bahwa sebanyak 34% Gen Z di Indonesia lebih memilih bekerja secara WFA.

"Badarawuhi di Desa Penari" vs "Siksa Kubur", Mana yang Lebih Banyak Mendapatkan Penonton?

Perbedaan jumlah penonton antara kedua film ini mencerminkan variasi preferensi dan ekspektasi penonton terhadap genre horor yang beragam dan dinamis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X