Kematian akibat terorisme dilaporkan mengalami penurunan sebanyak 9% menjadi 6.701 kematian pada tahun 2022. Angka ini 38% lebih rendah dari puncaknya di tahun 2015. Penurunan jumlah kematian terjadi akrena pengurangan jumlah insiden, dengan serangan menurun hampir 28% dari 5.463 pada 2021 menjadi 3.955 pada 2022.
Data tersebut bersumber dari laporan Indeks Terorisme Global (Global Terrorism Index/GTI) edisi tahun 2023 oleh Institute for Economics & Peace (IEP). Perhitungan skor GTI tidak hanya mempertimbangkan kematian tetapi juga jumlah insiden, sandera dan cedera akibat terorisme.
Laporan itu menggunakan sumber dari TerrorismTracker, yang menyediakan catatan peristiwa tentang serangan teroris sejak tanggal 1 Januari 2007. Himpunan data berisi hampir 66.000 insiden teroris sepanjang periode 2007 hingga 2022.
Adapun, IEP juga mencatat beberapa kelompok teroris yang peling berbahaya sepanjang tahun 2022 lalu, seperti ISIS dan afiliasinya, al-shabaab, Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), dan Jamaat Nusrat Al-Islam wal Muslimeen (JNIM).
Sementara itu, Afghanistan masih menjadi negara yang paling terdampak terorisme selama empat tahun berturut-turut menurut laporan IEP. Meskipun, jumlah serangan dan kematian akibat terorisme di negara itu mengalami penurunan signifikan tiap tahunnya. Berikut laporan selengkapnya.
Afghanistan jadi negara yang paling terdampak terorisme
Afghanistan masih didaulat menjadi negara yang paling terkena dampak terorisme tertinggi dengan perolehan nilai 8,822 poin pada 2022. Angka itu menurun dari tahun sebelumnya yang memperoleh skor 9,109 poin.
Skala yang digunakan GTI berada pada rentang 0 hingga 10. Skor 0 menunjukkan bahwa tak ada dampak dari terorisme, sedangkan 10 berarti memiliki dampak terorisme tertinggi. IEP dalam laporannya mengkaji dampak terorisme dari total 163 negara yang mencakup sebesar 99,7% dari populasi dunia.
Sementara, Burkina Faso mencetak skor 8,564 poin dan menduduki peringkat kedua pada tahun 2022. Disusul oleh Somalia dan Mali dengan perolehan skor masing-masing sebesar 8,463 poin dan 8,412 poin.
Selanjutnya, ada pula Suriah dengan skor 8,161 poin. Ini diikuti oleh negara-negara lain, seperti Pakistan dengan 8,16 poin, Irak 8,139 poin, Nigeria 8,065 poin, Myanmar (Burma) dengan 7,97 poin, dan Niger 7,616 poin.
Jumlah kematian akibat terorisme di Afghanistan turun 65% pada 2022. Penurunan itu sehubungan dengan pengambil alihan Taliban, menyusul jatuhnya Kabul pada Agustus 2021 silam. Kemudian, serangan terorisme di Afghanistan turun 75%.
Dari semua kematian yang disebabkan oleh terorisme di seluruh dunia pada tahun 2022, sebanyak 9% di antaranya terjadi di Afghanistan. Adapun, angka ini menurun sebanyak 20% di bandingkan tahun sebelumnya. Sementara, warga sipil tercatat menyumbang lebih dari 32% dari kematian ini.
Kemudian, Niger juga mencatatkan penurunan jumlah kematian terbanyak setelah Afghanistan sebesar 79% pada 2022, setelah mengalami lebih dari dua kali lipat pada 2021. Penurunan ini didorong oleh menurunnya insiden terorisme oleh kelompok Islamic State West Africa Province (ISWA).
Lalu, Irak juga mencatat penurunan dan menempati peringkat ketiga dengan penurunan 68% dalam kematian akibat terorisme pada 2022. Tercatat, total kematian akibat terorisme di negara itu sebanyak 174 kasus, yang merupakan jumlah terendah dalam satu dekade terakhir.
Terorisme di Indonesia
Menyoal indeks terorisme, Indonesia menempati peringkat ke-24 dalam daftar negara yang paling terdampak terorisme menurut laporan IEP. Indonesia mendapatkan skor 5,502 poin pada 2022, yang membuat Indonesia berada pada zona medium.
Sedangkan jika ditinjau berdasarkan kawasan Asia-Pasifik, Indonesia menempati peringkat ketiga. Sementara, Myanmar menempati posisi pertama dengan skor 7,977 poin dan berada di peringkat kesembilan secara global. Disusul oleh Filipina yang menempati posisi kedua se-Asia Pasifik dengan skor 6,328 poin.
Thailand menempati posisi keempat setelah Indonesia dengan skor 5,430 poin. Selanjutnya, diikuti oleh Selandia Baru dengan skor 3,776 poin, Jepang dengan 2,398 poin, Australia 1,830 poin, Malaysia 1,357 poin, dan Vietnam 0,227 poin.
Sementara itu, negara-negara lainnya seperti Kamboja, China, Laos, Mongolia, Korea Utara, Korea Selatan, Papua Nugini, Singapura, Taiwan, hingga Timor Leste mendapatkan skor 0, yang berarti negara-negara tersebut berada di zona aman.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya