GoTo Jadi Startup Indonesia dengan Pendanaan Terbesar Sepanjang 2021

Perusahaan rintisan Indonesia kian berkembang, total pendanaan mencapai Rp48,2 triliun. GoTo menjadi perusahaan yang memperoleh dana terbesar di tahun 2021.

GoTo Jadi Startup Indonesia dengan Pendanaan Terbesar Sepanjang 2021 Ilustrasi kerja | Yulia Grigoryeva/shutterstock

Perusahaan rintisan (startup) di Indonesia kian terus berkembang, bahkan Annual Daily Social.id mencatat pada November 2021 terdapat 11 startup di Indonesia yang telah mencapai unicorn (nilai valuasi senilai 1 miliar dolar AS - 10 miliar dolar AS).

Startup Indonesia dengan pendanaan terbesar 2021 | Siti Hannah/Goodstats

Total pendanaan untuk startup Indonesia hingga November 2021 mencapai 4,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp48,2 triliun (kurs Rp14.200). Pendanaan terbesar disalurkan ke GoTo, yakni perusahaan hasil merger dua unicorn, Gojek dan Tokopedia.

Nominal yang diperoleh GoTo sebesar Rp18,5 triliun (1,3 miliar dolar AS), angka tersebut setara dengan 31,7 persen dari total pendanaan startup Indonesia. Cukup timpang dengan angka yang diperoleh GoTo, aplikasi sekuritas Ajaib menduduki posisi kedua dengan pendanaan sebesar Rp3,5 triliun (243 juta miliar dolar AS) atau 5,5 persen dari total pendanaan.

Posisi selanjutnya, diduduki oleh perusahaan paylater Kredivo dengan pendanaan sebesar Rp3,2 triliun (225 juta dolar AS). Kemudian, posisi keempat ditempati oleh Xendit dengan pendanaan sebesar Rp3,0 triliun (214,6 dollar AS).

Peringkat kelima berhasil didapatkan oleh perusahaan logistik SiCepat pendanaan sebesar Rp2,4 triliun (170 juta dollar AS). Selanjutnya, layanan streaming, Vidio berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp2,1 triliun (150 juta dollar AS).

Kemudian posisi ketujuh, berhasil ditempati oleh eCommerce grosir untuk membantu UMKM, Ula dengan pendanaan sebesar Rp1,8 triliun (130 juta dollar AS). Gudangada berada di posisi selanjutnya dengan pendanaan sebesar Rp1,4 triliun (100 juta dollar AS).

Diikuti Aplikasi reksa dana, Bibit dengan pendanaan sebesar Rp1,3 triliun (95 juta dollar AS). Posisi terakhir terdapat perusahaan financial technology peer-to-peer (P2P) lending, Amartha dengan pendanaan Rp1,2 triliun (86 juta dollar AS).

Penulis: Brigitta Raras
Editor: Editor

Konten Terkait

Sisa 2 Laga, Apakah Indonesia Masih Bisa Lolos Piala Dunia 2026? Berikut Skenarionya

Indonesia akan menjalani dua laga terakhir di putaran tiga grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni mendatang.

Susul Jepang, Inilah Daftar Negara yang Lolos Piala Dunia 2026, Termasuk Tim Juara Bertahan

Sebanyak tujuh negara sudah memastikan tampil di Piala Dunia 2026. Berikut daftar lengkapnya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook