Fantastis, Penobatan King Charles III Jadi yang Termahal dalam 200 Tahun Terakhir

Menurut Statista, seremonial penobatan Charles III menjadi penobatan yang menelan biaya paling mahal dalam 200 tahun terakhir. Kira-kira, berapa biayanya?

Fantastis, Penobatan King Charles III Jadi yang Termahal dalam 200 Tahun Terakhir Potret acara penobatan Raja Charles III dan Permaisuri Camilla pada 6 Mei 2023 | Lorna Roberts/Shutterstock

Pada tanggal 6 Mei 2023 lalu, Charles III resmi dinobatkan sebagai raja Inggris Raya dan persemakmurannya. Ia menggantikan ibunya, Elizabeth II yang sebelumnya menjabat sebagai ratu Inggris selama lebih dari 70 tahun. Elizabeth II diketahui meninggal di usia 96 tahun pada 8 September 2022.

Mengutip Statista, penobatan Charles III di Westminster Abbey, London merupakan seremonial termahal dalam 200 tahun terakhir. Ini bahkan memakan biaya yang lebih besar daripada upacara kematian Elizabeth II.

Meskipun pihak Istana belum mengumumkan biaya resmi yang telah dihabiskan untuk seremonial, namun banyak yang berspekulasi bahwa biayanya mencapai £ 50 - £ 100 juta. Euronews melaporkan bahwa perkiraan biaya penobatan yang tinggi tersebut sebagian disebabkan oleh adanya biaya keamanan tambahan.

Biaya upacara penobatan raja dan ratu Inggris termahal dalam 200 tahun terakhir | Goodstats

Berdasarkan laporan Statista, penobatan George VI menjadi penobatan termahal kedua dengan biaya sekitar £ 454.000 pada tahun 1937, yang setara dengan £ 24,8 juta jika diakumulasikan berdasarkan inflasi Inggris saat ini.

Sementara itu, penobatan Ratu Elizabeth II berada di peringkat keempat setelah Raja George IV dengan biaya sebesar £ 912.000 pada tahun 1953, atau setara dengan £ 20,5 juta saat ini. Pada hari seremonial, tercatat jumlah tamu yang hadir dalam acara penobatan Elizabeth II mencapai 8.200 orang.

Di balik mewahnya seremonial penobatan Charles III, rupanya perayaan tersebut menyita perhatian publik karena sangat bertentangan dengan kondisi ekonomi Inggris. Dilaporkan, Inggris sedang terpuruk di tengah krisis biaya hidup, dengan meroketnya harga pangan dan energi.

Sebagian masyarakat Inggris bahkan mengadakan aksi protes. Kelompok ini disebut-sebut sebagai kelompok antimonarki yang sudah lama menolak kemaharajaan Inggris. Mereka membawa spanduk berwarna kuning yang bertuliskan “Not my King” (bukan rajaku).

Meski begitu, ternyata banyak juga orang yang mengambil keuntungan dari seremonial tersebut. Pariwisata diperkirakan akan terdongkrak dan pajak penjualan tambahan juga meningkat dari penjualan produk bertema pelantikan serta kenang-kenangan, seperti koin suvenir, topeng wajah Charles III dan Camilla, hingga makanan dan minuman bertema seremonial.

Adapun, Charles III dimahkotai dengan Mahkota St Edward oleh Uskup Agung Canterbury, Pendeta Justin Welby pada saat upacara penobatannya. Mahkota tersebut sudah berumur 360 tahun dan merupakan mahkota tertua sekaligus paling suci yang dibuat oleh Raja Edward pada abad ke-11.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Hasil Pilpres AS: Trump Menang di 29 Negara Bagian, Kamala 19

Hasil Pilpres Amerika Serikat menunjukkan bahwa Trump sudah menang di 29 negara bagian dengan memperoleh 294 suara dari dewan pemilih.

Waspada Residu Pestisida dalam Anggur Shine Muscat, Ini Tanggapan Pemerintah

Anggur shine muscat menghebohkan masyarakat Indonesia akibat temuan residu pestisida yang tinggi saat diuji di Thailand. Berikut tanggapan pemerintah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook