Elektabilitas Pilkada Jawa Tengah Terbaru: Luthfi-Yasin Unggul dalam Beberapa Survei Terakhir

Pasangan nomor urut dua Luthfi-Yasin, memimpin elektabilitas dari survei Indikator pada bulan September hingga November 2024.

Elektabilitas Pilkada Jawa Tengah Terbaru: Luthfi-Yasin Unggul dalam Beberapa Survei Terakhir Paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah | KPU Jateng

Survei elektabilitas terbaru pada dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dalam Pilkada 2024 menunjukkan bahwa pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin memiliki elektabilitas yang tidak begitu berbeda jauh.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan dari survei yang dilakukan pada 7-13 November 2024, pasangan Luthfi-Yasin mendapat elektabilitas sebesar 47,19% sementara Andika-Hendi menyusul dengan perolehan 43,46%.

Survei menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 3.500 responden dari seluruh Jawa Tengah. Sampel utama 1.900 responden memiliki margin of error ±2,3% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Persaingan Dua Paslon Gubernur Jawa Tengah

Simulasi kertas suara pemilihan cagub-cawagub Jateng | GoodStats
Pasangan Luthfi-Yasin unggul dibandingkan Andika-Hendi | GoodStats

Hasil survei mengenai simulasi kertas suara pilkada Jawa Tengah mengungkapkan bahwa pasangan Luthfi-Yasin tetap unggul dengan persentase dukungan stabil. Meskipun pada survei 7-13 November 2024, elektabilitas paslon tersebut sempat mengalami penurunan, keduanya tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat Jawa Tengah.

Sejauh ini, pasangan Andika-Hendi masih berada di posisi kedua menurut survei Indikator Politik Indonesia. Masih ada sekitar 9,35% pemilih yang mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab, yang mana masih terbuka peluang bagi Andika-Hendi untuk merebut suara-suara tersebut.

Secara keseluruhan, hasil survei ini menjelaskan bahwa persaingan ketat antara pasangan Luthfi-Yasin dan Andika-Hendi diprediksi akan berlangsung menarik dan penuh tantangan. Masih adanya pemilih yang ragu mejadi faktor kunci yang dapat menentukan hasil akhir pemilihan nanti. 

Oleh karena itu, pemilihan gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah dua minggu mendatang akan berlangsung sangat ketat.

Kemungkinan perubahan pemilihan paslon Jawa Tengah | GoodStats
Masyarakat menyatakan kecil kemungkinannya untuk mengubah pilihan dalam Pilkada 2024 | GoodStats

Menariknya, masih ada masyarakat yang mengaku akan mengubah pilihannya. Ada sekitar 29,5% pemilih lemah (besar kemungkinan mengubah pilihan), sementara pemilih kuat (kecil kemungkinan mengubah pilihan) ada sekitar 68,3%.

Tingkat Popularitas Para Cagub-Cawagub Jawa Tengah

Tingkat popularitas paslon Jawa Tengah | GoodStats
Tingkat popularitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah | GoodStats

Popularitas merupakan hal penting dalam dunia politik, khususnya dalam pilkada ini. Seorang calon yang tidak dikenal oleh masyarakat tentu akan sulit untuk dapat memenangkan suara.

Popularitas Andika M. Perkasa mencatat angka tertinggi pada survei terbaru dengan raihan 74,1%, tidak berbeda jauh dengan Ahmad Luthfi yang meraih 71,2%. 

Namun, meskipun memiliki keunggulan dalam hal pengenalan publik, popularitas saja tidaklah cukup untuk menjamin kemenangan. Para kandidat juga perlu fokus pada pembangunan citra positif mereka. 

Penting untuk diingat bahwa dengan adanya popularitas tidak selalu sejalan dengan tingkat elektabilitas, terutama pada calon yang tidak sesuai dengan ekspektasi atau tidak cukup populer di kalangan masyarakat. 

Baca Juga: Persaingan Sengit Megawati vs Jokowi Sang ‘Mantan Anak Didik’ di Pilkada Jateng 2024

Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor

Konten Terkait

Disinyalir Joki Disertasi, UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Isu soal Bahlil kembali mencuat lantaran UI mengambil langkah tegas untuk melakukan penangguhan gelar doktor yang diberikan kepada Bahlil Lahadalia.

Cek Fakta: Dharma Sebut Dokter Indonesia Lebih Jago Dibanding Negara Asing

Dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024, calon gubernur nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengklaim bahwa dokter Indonesia lebih mahir dibandingkan dokter asing.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook