Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Rano Karno Rencanakan Strategi Pengendalian Inflasi di Jakarta

Dalam debat kedua Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Rano Karno mengusulkan strategi untuk menurunkan inflasi melalui penyediaan pangan yang lebih terjangkau.

Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Rano Karno Rencanakan Strategi Pengendalian Inflasi di Jakarta Cawagub Nomor Urut Ketiga, Rano Karno | Instagram Resmi Miliki Rano Karno

Pada debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) DKI Jakarta yang mengusung tema “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”, para kandidat menyampaikan strategi mereka dalam mengatasi inflasi yang berdampak signifikan pada ekonomi Jakarta.

Cawagub nomor urut ketiga, Rano Karno, menyoroti pentingnya menyediakan pangan murah guna meredam inflasi di ibu kota, dengan mengusulkan pemendekan rantai pasok melalui sistem contract farming agar distribusi pangan menjadi efisien dan harga terjangkau.

“Kita harus menciptakan pangan murah dan kita juga harus memperpendek rantai pasok dengan sistem contract farming,” tutut Rano Karno, dalam debat kedua cagub-cawagub DKI Jakarta.

Menurutnya, strategi pertanian kontrak sebagai solusi bagi Jakarta untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal tanpa adanya persaingan dengan provinsi lain dan tidak bergantung pada impor. Hal ini dapat membantu mengendalikan inflasi pangan di Jakarta secara efektif.

Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran pada September di DKI Jakarta

 Inflasi pada September 2024 Berdasaran Kelompok Pengeluaran | GoodStats
Data inflasi sektor makanan, minuman, dan tembakau pada September 2023-2024 | GoodStats

Data terbaru dari Badan Pusat Nasional (BPS) DKI Jakarta pada September 2023-2024, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi di DKI Jakarta. 

Inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau menunjukkan tren yang cukup signifikan. Pada September 2023, inflasi untuk kelompok ini tercatat sebesar 0.88% sementara di September 2024 mengalami penurunan menjadi 0,44%.

Meskipun terjadi penurunan, hal ini tetap menjadi perhatian serius karena inflasi yang tinggi pada tahun sebelumnya berdampak buruk pada daya beli masyarakat dan biaya hidup warga Jakarta.

Pemerintah perlu meningkatkan sistem distribusi untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat, khususnya pada pangan dapat terpenuhi dengan harga terjangkau.

Menurut Rano, pemerintah Jakarta perlu melakukan pertanian kontrak dengan beberapa daerah sebab dengan membuat lahan di Jakarta sulit untuk menanam atau menghasilkan bahan pangan dalam skala besar.

“Memperpendek rantai pasokan pangan melalui “contract farming” bersama kelompok tani di wilayah sekitar, termasuk Jawa Barat, telah menjadi salah satu langkah yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta. Langkah ini bertujuan untuk menekankan harga dan menciptakan pangan murah bagi warga,” tambah Rano.

Harapan terhadap Strategi untuk Kendalikan Inflasi

Strategi pengendalian inflasi yang ingin diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta, khususnya pada calon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, diharapkan mampu meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan menekankan stabilitas harga dan aksesibilitas barang kebutuhan pokok, ketersediaan pangan akan lebih terjaga melalui distribusi yang efisien, terutama untuk komoditas penting seperti beras. 

Melalui peningkatan produktivitas pertanian dan program bantuan pangan, diharapkan masyarakat dapat lebih tahan dengan fluktuasi harga yang sering terjadi akibat faktor eksternal. Dengan demikian, dasar untuk ketahanan ekonomi di masa depan dapat tercipta.

Baca Juga:  LSI: Elektabilitas Pramono Salip Ridwan Kamil, Poltracking Berkata Lain

Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook