Menempuh pendidikan tinggi adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan, dan sayangnya, tidak semua mahasiswa dapat menyelesaikannya. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2021, terdapat tujuh jurusan yang memiliki jumlah mahasiswa yang paling sering mengalami drop-out. Tantangan ini dapat bervariasi mulai dari tingkat kesulitan materi, motivasi, hingga faktor-faktor eksternal. Berikut adalah daftar tujuh jurusan tersebut:
1. Ekonomi (141.393 Mahasiswa)
Jurusan Ekonomi adalah salah satu yang paling banyak diminati di berbagai perguruan tinggi. Namun, dengan jumlah mahasiswa yang tinggi, jurusan ini juga memiliki tingkat drop-out yang signifikan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan adalah tingkat kompleksitas teori ekonomi yang diajarkan. Teori-teori ini seringkali sangat abstrak dan memerlukan pemahaman yang mendalam. Mahasiswa mungkin mengalami kesulitan dalam menghubungkan konsep-konsep ekonomi ini dengan situasi dunia nyata. Hal ini terutama menjadi masalah jika mereka memiliki dasar-dasar ekonomi yang kurang kuat dari pendidikan sebelumnya.
Selain kompleksitas materi, tekanan untuk mencapai hasil akademik yang baik juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi mahasiswa. Jurusan Ekonomi sering kali menuntut tingkat ketelitian yang tinggi dalam analisis data dan perhitungan matematika. Mahasiswa mungkin merasa tertekan untuk mendapatkan nilai yang tinggi, dan ini dapat berdampak negatif pada motivasi mereka. Oleh karena itu, penting bagi universitas untuk memberikan dukungan akademik yang memadai kepada mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami teori ekonomi dan analisis data. Ini dapat melibatkan pengembangan program bimbingan akademik, kelompok studi, atau bantuan tutor. Dengan cara ini, mahasiswa dapat merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan di jurusan Ekonomi dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk menyelesaikan studi sampai lulus.
2. Teknik (136.272 Mahasiswa)
Jurusan Teknik sering kali memerlukan pemahaman yang mendalam tentang ilmu teknik, matematika, dan ilmu pengetahuan terapan. Mahasiswa di jurusan ini harus menguasai berbagai konsep dan prinsip ilmu teknik, yang seringkali sangat abstrak dan rumit. Beban materi yang berat dan kompleksitasnya dapat membuat beberapa mahasiswa merasa kewalahan, terutama jika mereka belum memiliki dasar yang kuat dalam ilmu teknik sebelumnya.
Selain itu, mata kuliah matematika yang diperlukan dalam jurusan Teknik juga sering menjadi hambatan. Mahasiswa harus menguasai konsep matematika yang rumit dan menerapkannya dalam konteks teknik. Ini dapat menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang mungkin memiliki keterampilan matematika yang lebih rendah. Tekanan untuk mencapai hasil akademik yang baik dan menjaga standar yang tinggi juga dapat meningkatkan tingkat stres mahasiswa. Penting juga untuk mengembangkan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri sehingga mahasiswa dapat melihat aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari. Dengan demikian, mahasiswa di jurusan Teknik akan merasa lebih termotivasi dan lebih mampu menghadapi beban kuliah yang berat.
3. Pendidikan (120.655 Mahasiswa)
Jurusan Pendidikan adalah salah satu jurusan yang memiliki dampak besar dalam menciptakan generasi masa depan. Namun, meskipun pentingnya bidang ini, jurusan Pendidikan seringkali menghadapi berbagai kendala. Salah satu tantangan utama adalah kompleksitas kurikulum. Mahasiswa di jurusan ini harus menguasai berbagai konsep pendidikan, metode pengajaran, dan teori psikologi yang berkaitan. Ini seringkali menjadi poin awal yang rumit bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia pendidikan.
Tantangan lain yang dihadapi oleh mahasiswa Pendidikan adalah tuntutan praktik lapangan yang tinggi. Mahasiswa harus terlibat dalam pengalaman praktik di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, yang memerlukan tanggung jawab besar dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Tuntutan praktik ini dapat menjadi faktor yang memengaruhi tingkat stres mahasiswa, terutama jika mereka belum memiliki pengalaman sebelumnya dalam mengajar. Untuk mengatasi tantangan ini, universitas dapat mengembangkan program bimbingan akademik yang lebih intensif bagi mahasiswa Pendidikan. Dengan memberikan dukungan tambahan dalam mengatasi kurikulum yang kompleks dan persiapan untuk praktik lapangan, mahasiswa dapat merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Selain itu, kolaborasi dengan sekolah-sekolah mitra dapat membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman praktik yang lebih baik dan lebih terstruktur. Dengan cara ini, jurusan Pendidikan dapat memastikan bahwa mahasiswa merasa siap untuk menjadi pendidik yang efektif di masa depan.
4. Sosial (115.533 Mahasiswa)
Jurusan Sosial adalah salah satu jurusan yang berfokus pada berbagai disiplin ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi, dan ilmu-ilmu terkait. Meskipun memiliki dampak yang besar dalam memahami masyarakat dan dinamika sosial, jurusan ini juga seringkali menimbulkan tantangan bagi mahasiswa. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kompleksitas konsep dan teori yang diajarkan. Konsep-konsep abstrak dan teori-teori yang rumit seringkali menjadi hambatan bagi mahasiswa dalam memahami dan mengaplikasikan ilmu sosial dalam konteks dunia nyata.
Tantangan lainnya adalah tuntutan untuk menguasai metode penelitian sosial yang seringkali memerlukan keterampilan analisis yang tinggi. Mahasiswa di jurusan Sosial perlu mengembangkan keterampilan penelitian yang kuat untuk dapat menjalankan penelitian ilmiah yang berkualitas. Kekhawatiran terkait dengan kemampuan untuk merancang penelitian yang baik dan menganalisis data dengan benar dapat menjadi sumber stres bagi mahasiswa. Dalam mengatasi tantangan ini, universitas dapat menyediakan lebih banyak dukungan akademik dalam hal pemahaman konsep dan teori serta pelatihan dalam metode penelitian sosial. Bimbingan akademik yang intensif dan kolaborasi dengan dosen dan peneliti berpengalaman dapat membantu mahasiswa merasa lebih percaya diri dalam menjalani kurikulum jurusan Sosial. Dengan cara ini, mahasiswa dapat mengatasi kompleksitas konsep, teori, dan metode penelitian, dan mampu mengaplikasikannya dalam pemahaman yang lebih baik terhadap masyarakat dan fenomena sosial.
5. Pertanian (26.097 Mahasiswa)
Jurusan Pertanian memiliki peran penting dalam ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Namun, meskipun vital, jurusan ini seringkali menghadapi tantangan. Salah satu masalah utama adalah kesulitan pekerjaan lapangan yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi mahasiswa. Tuntutan praktik pertanian yang keras dan pengetahuan mendalam tentang pertanian dapat menjadi faktor penyebab tingginya tingkat drop-out.
Selain itu, perkembangan teknologi pertanian yang pesat juga menimbulkan tantangan. Mahasiswa perlu mengikuti perkembangan ilmu pertanian dan teknologi yang semakin canggih. Ini dapat menambah tingkat stres karena beban studi yang tinggi.Untuk mengatasi tantangan ini, universitas dapat menyediakan pendampingan intensif dan pelatihan yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri pertanian. Kolaborasi dengan praktisi pertanian dapat memberikan pengalaman lapangan yang berharga bagi mahasiswa. Dengan demikian, jurusan Pertanian dapat mempersiapkan mahasiswa untuk mengatasi tantangan dalam dunia pertanian yang terus berubah.
6. Kesehatan (25.302 Mahasiswa)
Jurusan Kesehatan memerlukan komitmen tinggi terhadap pendidikan dan praktek klinis yang intensif. Mahasiswa diharapkan untuk menguasai ilmu kedokteran dan keterampilan medis dengan standar tinggi. Tuntutan beban kerja yang tinggi, termasuk jam belajar panjang, praktik di rumah sakit, dan persiapan ujian sertifikasi yang ketat, dapat meningkatkan tingkat stres dan kelelahan. Beberapa mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan dan memutuskan untuk drop-out.
Untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan ini, universitas dapat menyediakan dukungan akademik yang lebih intensif, melibatkan dosen dan praktisi medis berpengalaman, serta memastikan program pendidikan mencakup pelatihan manajemen stres. Dengan dukungan ini, mahasiswa dapat merasa lebih siap dan termotivasi untuk menyelesaikan studi mereka di jurusan Kesehatan.
7. Agama (14.039 Mahasiswa)
Jurusan Agama memiliki tantangan tersendiri terkait motivasi dan pemahaman mendalam tentang agama dan spiritualitas. Mahasiswa diharapkan memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk memahami agama, yang bisa menjadi tantangan jika mereka mengalami perubahan pandangan atau kebingungan tentang keyakinan agama mereka.
Pemahaman mendalam tentang agama dan spiritualitas memerlukan waktu dan refleksi yang intensif, dan ini membutuhkan komitmen yang tinggi. Dukungan universitas dalam bentuk lingkungan akademik yang mendukung, diskusi yang mendalam tentang agama, dan sumber daya spiritual dapat membantu mahasiswa mengatasi tantangan ini. Dengan demikian, mahasiswa di jurusan Agama dapat terus termotivasi dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama selama studi mereka.
Penulis: Kurnia Elma Armavillia
Editor: Iip M Aditiya