Pertahanan militer atau angkatan bersenjata biasanya didefinisikan sebagai pertahanan negara dan kepentingannya terhadap ancaman bersenjata eksternal.
Mengutip dari laman resmi Federal Register: The Daily Journal of the U.S. Government, departemen pertahanan militer bertanggung jawab untuk menyediakan kekuatan militer yang diperlukan untuk mencegah perang dan melindungi keamanan suatu negara. Unsur utama kekuatan ini adalah Angkatan Darat, Angkatan Laut, Korps Marinir, dan Angkatan Udara.
Sehingga, memilih untuk tidak memiliki tentara atau kekuatan militer lainnya adalah pilihan yang jarang dilakukan suatu negara. Namun nyatanya, terdapat sekitar satu dari setiap dua belas negara di dunia yang tidak memiliki angkatan darat, laut, atau udara. Walaupun sebagian besar dari mereka memang tidak mempunyai hak militer sejak kemerdekaan, ada beberapa yang mengalami demiliterisasi karena alasan politik.
Menurut penelitian yang dilakukan The Åland Islands Peace Institute di Finlandia, ada beberapa alasan mengapa negara-negara memilih untuk tidak memiliki angkatan bersenjata. Salah satunya adalah ukuran wilayah nasional atau jumlah tenaga kerja mereka. Seperti misalnya, negara dengan wilayah terlalu tersebar perbatasannya sangat sulit dipertahankan.
Alasan lainnya, yaitu bisa saja karena sejarah non-militerisasi negara-negara tersebut, serta dinamika keamanan di wilayah tempat mereka berada.
Meskipun demikian, bukan berarti negara-negara tersebut tidak berdaya. Sebagian dari mereka bergantung pada perjanjian internasional dengan sekutu kuatnya yang menjamin kedaulatan dan pertahanannya.
Berikut 5 negara yang tidak memiliki kekuatan militer; angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara yang dirangkum oleh Insider Monkey.
1. Kosta Rika
Meskipun memiliki populasi lebih dari lima juta jiwa, Kosta Rika tidak memiliki angkatan darat, laut ataupun udara. Kepolisian Nasional berfungsi sebagai lembaga penegak hukum utama di negara ini. Kosta Rika juga memiliki polisi untuk memantau jalan, serta pasukan yang didedikasikan untuk melindungi wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut.
Kosta Rika memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat yang secara rutin memberikan sumbangan untuk membantu negara tersebut memerangi perdagangan narkotika dan kejahatan terorganisir. Negara ini adalah anggota Perjanjian Bantuan Timbal Balik Antar-Amerika (Inter-American Treaty of Reciprocal Assistance), yang bertanggung jawab atas pertahanannya jika menghadapi agresi eksternal.
2. Panama
Panama adalah negara terpadat kedua yang tidak memiliki angkatan militer. Ada sekitar 27.000 personel keamanan yang tergabung dalam Pasukan Publik Panama yang menjamin hukum dan ketertiban di negara tersebut. Kepolisian Nasional Panama dilengkapi dengan unit kontra terorisme dan anti narkotika, serta pasukan khusus untuk respon cepat dan operasi maritim.
3. Mauritius
Dengan kekuatan sekitar 12,500 personel keamanan, Kepolisian Mauritius (MPF) adalah pasukan penegak hukum nasional di Mauritius yang menjaga kepolisian dan operasi keamanan lainnya di negara tersebut. MPF mencakup unit paramiliter, unit pendukung khusus, dan penjaga pantai nasional.
India adalah pemasok militer utama MPF, sementara peralatan bekas Barat juga digunakan oleh lembaga penegak hukum di Mauritius.
4. Kepulauan Solomon
Kepulauan Solomon adalah salah satu negara terbesar dalam hal jumlah penduduk untuk negara yang tidak memiliki angkatan darat, angkatan laut, atau angkatan udara.
Kepolisian Kepulauan Solomon lah yang bertanggung jawab dalam memastikan keamanan internal dan eksternal di negara tersebut. Kepolisian Kepulauan Solomon menerima pelatihan reguler dari Australia dan Selandia Baru. Tiongkok dan Australia juga selama beberapa tahun terakhir telah menyediakan kapal patroli ke negara tersebut untuk membantu operasi patroli maritim.
5. Islandia
Islandia tidak memiliki militer atau angkatan bersenjata reguler. Organisasi penegakan hukum utama di negara ini hanya Polisi Nasional Islandia, Penjaga Pantai Islandia, dan sembilan kepolisian regional.
Islandia adalah salah satu negara anggota NATO, sehingga NATO lah yang menjamin keamanan dan kedaulatan Islandia dari ancaman besar maupun serangan militer eksternal.
Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya