Pemerintah kini terus mendorong penggunaan mobil listrik di Tanah Air guna menggantikan mobil berbahan bakar fosil. Keseriusan ini dinilai dari gerakan pemerintah yang kian gencar mendekati sejumlah perusahaan asing untuk berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Dikutip CNBC Indonesia, Plt Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Ayodhia Kalake menjelaskan, dua hal penting yang menjadi alasan didorongnya penggunaan dan pembangunan pabrik kendaraan listrik di Indonesia, yakni tingginya subsidi untuk bahan bakar fosil, dan dampak negatif yang ditimbulkan pada lingkungan.
"Dengan program ini (kendaraan listrik), diharapkan bisa menjawab isu ekonomi karena tingginya subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan juga dampak negatif ke lingkungan. Concern pemerintah yaitu bagaimana agar kita bisa mengembangkan transportasi yang berkelanjutan. Kendaraan listrik berbasis baterai ini salah salah satu jawaban kedua isu tersebut," jelas Ayodhia dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (05/10/2020)
Secara global, potensi mobil listrik juga turut berpengaruh pada perekonomian dunia. Berdasarkan laporan World Economic Forum penjualan mobil listrik global meningkat 30 persen hampir setiap tahun dalam dekade terakhir. Meski sempat melewati masa pandemi, industri mobil listrik tetap tumbuh di beberapa negara.
Merilis laporan Livemint, mencatat bahwa Norwegia menjadi peringkat pertama sebagai negara dengan persentase jumlah mobil listrik terbanyak di dunia hingga mencapai 74,8 persen. Hal ini disebabkan karena pemberlakukan aturan di Norwegia yang membebaskan pembayaran pajak jalan atau pajak penjualan bagi para pemilik mobil listrik.
Posisi selanjutnya disusul oleh Islandia (45 persen), Swedia (32,2 persen), Belanda (24,9 persen), dan Finlandia (18,1 persen) dalam kategori lima besar teratas. China yang menjadi neara dengan pasar terbesar penjualan unit mobil listrik berada di peringkat 16 dengan jumlah total populasi sebanyak 6,2 persen. Sementara itu, Amerika Serikat menjadi peringkat 17 dengan total 2,3 persen.
Upaya penggunaan mobil listrik juga terus dilakukan di berbagai negara termasuk di Indonesia. PT PLN (Persero) menargetkan akan ada 24.720 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik hingga 2030 mendatang. PLN dalam risilnya menyebut, total sudah ada 267 unit SPKLU di 195 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya