Laporan Survei Opini Tiket KRL dan Pembatasan Pertalite yang dirilis oleh KedaiKOPI pada November 2024 mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat Jabodetabek menolak rencana penyesuaian tarif Kereta Rel Listrik (KRL) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Dari 1.100 responden yang disurvei, 78,5% tidak setuju dengan penyesuaian tarif KRL berbasis NIK, dengan alasan utama ketidakpercayaan terhadap efektivitas kebijakan tersebut dan kekhawatiran akan penyalahgunaan data pribadi. Selain itu, 55,6% responden menolak pembatasan subsidi Pertalite, karena khawatir akan meningkatkan harga BBM dan kebutuhan pokok lainnya, serta merugikan masyarakat berpenghasilan rendah. Survei ini juga mencatat bahwa 83,2% responden menolak rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%, karena dianggap akan menambah beban ekonomi masyarakat. Temuan ini mencerminkan perlunya pemerintah mempertimbangkan aspirasi publik dan dampak sosial-ekonomi sebelum menerapkan kebijakan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

 

Sumber: https://kedaikopi.co/flipbook/survei-opini-tiket-krl-dan-pembatasan-pertalite/