Pada Desember 2024 nilai impor mencapai US$21.221,2 juta, naik US$1.589,5 juta (8,10 persen) dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai impor tersebut terdiri dari impor migas US$3.296,8 juta (15,54 persen) dan nonmigas US$17.924,4 juta (84,46 persen). Sementara volume impor mencapai 20.880,5 ribu ton yang naik 6,77 persen. Selama Januari-Desember 2024, impor didominasi oleh Tiongkok USD72.729,2 juta, dengan peranan sebesar 31,13 persen. Sementara Pelabuhan bongkar di Provinsi DKI Jakarta masih menjadi tempat bongkar barang impor utama di Indonesia senilai USD109.891,3 juta (47,03 persen).