Hingga saat ini, Indonesia memiliki 12 warisan budaya tak benda yang tercatat oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) tepatnya dalam UNESCO Intangible Cultural Heritage. Wayang dan Keris merupakan dua budaya Indonesia yang pertama kali dicatatkan pada tahun 2008 silam.
Setelah itu, Indonesia terus mencatatkan budaya-budaya tak benda lainnya, seperti Batik (2009), Pendidikan dan Pelatihan Membantik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga Jenis Tari Bali (2015), Seni Kapal Pinisi (2017), Tradisi Pencak Silat (2019), dan Pantun (2020).
Warisan budaya tak benda Indonesia yang terakhir tercatat adalah Gamelan, tepatnya pada Sidang UNESCO Sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage pada 15 Desember 2021 lalu di Paris, Prancis.
Namun, jumlah tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki daftar warisan budaya tak benda (yang tercatat UNESCO) terbanyak di Asia Tenggara, sebab Vietnam masih mengungguli dengan total 14 warisan budaya.
Serupa dengan Indonesia, warisan budaya tak benda pertama Vietnam yang diakui UNESCO tercatat pada tahun 2008, yakni Space of Gong Culture dan Nha Nhac Vietnamese court music. Sementara itu, warisan budaya Vietnam yang terakhir tercatat adalah Art of Xoe dance of the Tai people in Viet Nam pada 2021 lalu.
Malaysia menjadi negara ketiga terbanyak dengan total enam warisan budaya tak benda yang tercatat UNESCO seperti Pantun (2020) dan Songket (2021), sedangkan Kamboja ada di posisi empat dengan total lima warisan budaya tak benda.
Sang Mutiara Laut dari Orien, Filipina memiliki empat warisan budaya tak benda yang tercatat UNESCO, seperti Hudhud chants of the Ifugao (2008) dan Tugging rituals and games (2015). Sementara itu, Thailand memiliki tiga warisan budaya tak benda yang tercatat UNESCO, antara lain Kho, masked dance drama in Thailand (2018); Nuad Thai, traditional Thai massage (2019); dan Nora, dance drama in southern Thailand (2021)
Singapura, Laos, dan Timor Leste sama-sama memiliki satu warisan budaya tak benda yang tercatat UNESCO, sedangkan Myanmar dan Brunei belum sama sekali memiliki warisan budaya tak benda yang tercatat.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Editor