Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu ramai karena adanya hari raya yang bertepatan dengan libur sekolah, mendorong peningkatan aktivitas pariwisata. Kombinasi ini memberikan kesempatan bagi keluarga untuk melakukan perjalanan wisata, baik untuk bersantai maupun bersilaturahmi, sehingga memengaruhi tren pergerakan wisatawan domestik dan internasional.
Jawa Tujuan Wisatawan Domestik
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa hingga Oktober 2024, seluruh provinsi di Pulau Jawa menjadi tujuan favorit wisatawan domestik. Hal ini tidak terlepas dari beragam daya tarik yang ditawarkan, mulai dari keindahan alam seperti gunung dan pantai, warisan budaya yang kaya, hingga infrastruktur wisata yang lebih berkembang dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Jawa Timur tercatat sebagai tujuan perjalanan tertinggi, dengan jumlah perjalanan konsisten di atas 14,5 juta wisatawan domestik per bulan. Sementara itu, Jawa Barat dan Jawa Tengah juga bersaing ketat, masing-masing mencatat perjalanan wisatawan domestik di kisaran 10 hingga 18 juta per bulan.
Di luar Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumatra Barat menjadi destinasi favorit berikutnya setelah Jakarta, Banten, dan DI Yogyakarta. Data ini mencerminkan daya tarik wisata Pulau Jawa yang tinggi, baik dari segi keindahan alam, budaya, maupun fasilitas pendukungnya. Selain itu, kemungkinan besar para wisatawan juga merupakan perantau yang pulang kampung untuk bersilaturahmi dengan keluarga selama libur panjang.
Namun, pola pergerakan wisatawan di masa libur Nataru menunjukkan variasi yang menarik. Pada Desember 2023, Jawa Timur mencatat lonjakan wisatawan domestik tertinggi sebesar 7,03 juta perjalanan, disusul Jawa Barat dengan 4,45 juta perjalanan.
Sebaliknya, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta hanya mencatat kenaikan kurang dari 2 juta perjalanan. Pola ini menunjukkan bahwa provinsi-provinsi tersebut bukan tujuan musiman selama Nataru, tetapi memiliki traffic wisata yang stabil setiap bulannya.
Jawa Tengah mencatat kenaikan signifikan pada Januari 2024, menunjukkan adanya preferensi wisatawan yang beralih setelah masa libur utama selesai. Sebaliknya, Jawa Barat mengalami penurunan signifikan di bulan yang sama, dengan pengurangan hingga 3,09 juta perjalanan. Pola ini mencerminkan dampak langsung dari berakhirnya libur panjang Nataru yang mengubah pola pergerakan wisatawan di berbagai provinsi.
Bali Destinasi Favorit Para Bule
Selain wisatawan domestik, libur Nataru juga menjadi momen penting bagi wisatawan asing. Menurut BPS, pada Desember 2023, Bandara Ngurah Rai, Bali, mencatat lonjakan kedatangan wisatawan asing hingga 80 ribu kunjungan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan bandara lainnya, seperti Bandara Internasional Lombok yang hanya mencatat peningkatan 2.026 kunjungan.
Dominasi Bali sebagai destinasi favorit wisatawan asing tidak mengherankan. Pulau ini terkenal dengan panorama pantai yang indah seperti Kuta dan Nusa Dua, budaya unik seperti upacara Ngaben dan tari Kecak, serta infrastruktur pariwisata yang mencakup hotel berbintang, restoran kelas dunia, dan fasilitas transportasi yang memadai.
Namun, setelah libur Natal berakhir, kunjungan wisatawan asing di Bandara Ngurah Rai menurun hingga 63 ribu kunjungan pada Januari 2024. Bandara lain mencatat penurunan yang lebih kecil, menegaskan status Bali sebagai magnet utama wisatawan asing selama libur Nataru.
Kehadiran wisatawan asing di Bali tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata lokal, tetapi juga meningkatkan devisa negara, menjadikan sektor ini sebagai salah satu kontributor penting dalam perekonomian nasional.
Berbagai Imbauan di Masa Liburan
Mengutip Liputan6, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Wardhana menyatakan bahwa puncak pergerakan wisatawan diperkirakan terjadi pada 21-24 Desember, 28-31 Desember 2024, dan 2-5 Januari 2025. Dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Operasi Lilin 2024, Polri mengumumkan penyiapan 2.794 posko yang terdiri dari 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61.452 objek wisata.
Selain keamanan, cuaca juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan wisatawan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di berbagai wilayah selama periode 24-30 Desember 2024. Prediksi ini memengaruhi wisatawan dalam merencanakan perjalanan mereka, seperti memilih waktu yang lebih aman atau mempersiapkan perlengkapan untuk menghadapi cuaca buruk agar tetap nyaman selama berlibur.
Beberapa wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat antara lain:
- Sumatra: Sumatra Utara
- Jawa dan Bali: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali
- Sulawesi: Sulawesi Barat
- Maluku dan Papua: Maluku Utara
Di tengah euforia libur Nataru, wisatawan diimbau untuk tetap waspada dan bijak menjaga kenyamanan sesama. Antisipasi terhadap faktor cuaca, keamanan, dan kepadatan destinasi wisata menjadi kunci untuk memastikan liburan yang aman dan menyenangkan.
Selain mematuhi imbauan pemerintah, wisatawan juga diharapkan menjaga kebersihan, etika, dan keselamatan selama berlibur. Misalnya, mematuhi aturan di objek wisata, menghindari membuang sampah sembarangan, serta menjaga privasi dan kenyamanan sesama pengunjung. Dengan demikian, pengalaman liburan tidak hanya menjadi momen menyenangkan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Libur Nataru bukan hanya waktu untuk bersantai, tetapi juga kesempatan untuk merefleksikan tahun yang telah berlalu dan menyusun rencana untuk tahun yang baru. Selain itu, momen ini memungkinkan wisatawan untuk mengeksplorasi destinasi baru atau kembali ke tempat favorit, menciptakan kenangan indah sekaligus menyegarkan semangat untuk memulai awal yang baru. Semoga liburan ini memberikan energi baru bagi masyarakat untuk kembali menjalani rutinitas di awal tahun 2025 dengan semangat yang lebih segar.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Turun 10% selama Nataru, Kira-Kira Bakal Permanen?
Penulis: Aghnan Yarits Anggara
Editor: Editor