Resmi, Tahun Ini Indonesia Dapat Kuota Haji 221 Ribu Jemaah! Ini Rinciannya

Adapun total 221 ribu jemaah tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus, dan 4.200 jemaah petugas haji.

Resmi, Tahun Ini Indonesia Dapat Kuota Haji 221 Ribu Jemaah! Ini Rinciannya Pertemuan antara Kementerian Agama RI dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (8/1) | Kementerian Agama RI

Tahun ini, Indonesia resmi memiliki kuota penyelenggaraan ibadah haji sebanyak 221.000 jemaah. Hal itu didapatkan usai Pemerintah RI yang diwakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menandatangani kesepakatan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah di Jeddah, Arab Saudi (8/1).

Tak hanya menambah kuota jemaah Indonesia, kesepakatan ini juga membahas mengenai beberapa kebijakan terkait penyelenggaraan ibadah haji 2023 M/1444 H. Salah satunya adalah mengenai penghapusan batasan usia jemaah haji, yang saat ini berlaku di bawah 65 tahun.

"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," kata Menteri Agama dilansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag RI) (8/1).

"Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji. Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," lanjutnya.

 

Adapun total 221 ribu jemaah tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus, dan 4.200 jemaah petugas haji. Angka ini naik sekitar 120 persen dari jumlah kuota haji Indonesia pada tahun lalu yang mendapat 100.051 jemaah. 100 ribu jemaah tersebut terdiri atas 92.825 jemaah haji reguler dan 7.226 jemaah haji khusus

Dalam peretemuan tersebut, hadir pula Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Duta Besar Indoensia untuk Arab Saudi, Ketua Komisi VIII DPR RI, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, hingga Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji. Pihak Arab Saudi yang dipimpin oleh Menteri Tawfiq menyebut Indonesia merupakan salah satu negara prioritas dalam penyelenggaraan ibadah haji.

"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan. (Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," ujar Menteri Tawfiq (8/1).

Selain itu, pihak Arab Saudi menyebut pada penyelenggaraan ibadah haji terdapat beberapa transformasi pelayanan. Salah satunya adalah tidak diberlakukannya lagi muassasah (organisasi gabungan pembimbing tawaf dan ziarah) yang digantikan dengan sebuah syarikah atau peruashaan.

Nantinya, terdapat enam syarikah yang ditunjuk dalam penyelenggaraan ibadah haji dan setiap negara termasuk Indonesia dapat memilih syarikah terbaik dengan tawaran layanan yang paling cocok pada Muktamar Haji 9 Januari. Dilansir situs resmi Kemenag RI, Menag Yaqut mengapresiasi langkah yang dilakukan Arab Saudi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik pada penyelenggaraan ibadah haji di tiap tahunnya.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook