Di Indonesia, masalah kemiskinan masih merupakan tantangan besar yang memerlukan perhatian dan penanganan serius dari berbagai pihak, terutama pemerintah.
Penduduk miskin adalah mereka yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan. Faktor utama yang menyebabkan kemiskinan adalah kurangnya akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi.
Persentase penduduk miskin dijadikan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemiskinan di suatu daerah. Indikator ini menggambarkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, yaitu batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.
Tingginya persentase ini menunjukkan bahwa banyak orang hidup dalam kondisi yang kurang layak dan tidak memiliki akses yang cukup terhadap kebutuhan pokok.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki persentase penduduk miskin yang berbeda. Ada beberapa provinsi yang berhasil menurunkan persentase penduduk miskin hingga tingkat yang sangat rendah.
Keberhasilan ini sering kali didukung oleh kebijakan pemerintah daerah yang efektif, peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta penciptaan peluang ekonomi yang lebih luas.
Provinsi Luar Jawa dengan Persentase Penduduk Miskin Terendah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, provinsi Bali mencatatkan persentase penduduk miskin terendah di luar pulau Jawa dengan angka 4%. Hal ini menunjukkan bahwa Bali berhasil menjaga tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional.
Beberapa faktor yang berkontribusi pada rendahnya angka kemiskinan di Bali antara lain adalah tingginya sektor pariwisata dan industri kreatif yang memberikan banyak peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Selain Bali, Kalimantan Selatan juga menunjukkan kinerja yang baik dalam menekan angka kemiskinan, dengan persentase penduduk miskin sebesar 4,11%. Keberhasilan ini diikuti oleh Kepulauan Bangka Belitung dengan 4,55%, Kalimantan Tengah dengan 5,17%, dan Kepulauan Riau dengan 5,37%.
Provinsi-provinsi ini, meskipun berbeda secara geografis dan demografis, telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dengan memanfaatkan potensi lokal seperti sumber daya alam dan peningkatan sektor industri.
Selanjutnya, Kalimantan Timur (5,78%), Sumatra Barat (5,97%), Kalimantan Barat (6,32%), Kalimantan Utara (6,32%), dan Maluku Utara (6,32%) juga berada di daftar provinsi luar Jawa dengan persentase penduduk miskin terendah.
Capaian ini menunjukkan adanya upaya yang signifikan dari pemerintah daerah dalam mengurangi kemiskinan, baik melalui program pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, maupun pembangunan infrastruktur.
Semua provinsi ini dapat menjadi panutan bagaimana kebijakan yang tepat dan upaya berfokus pada potensi lokal dapat berkontribusi secara signifikan dalam menekan angka kemiskinan.
Itulah dia beberapa provinsi luar Jawa dengan kemiskinan terendah. Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa setiap provinsi di Indonesia memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangani kemiskinan, dengan beberapa daerah berhasil menekan angka kemiskinan hingga tingkat yang relatif rendah.
Hal ini mencerminkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menerapkan kebijakan yang efektif dan relevan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meski demikian, masih terdapat tantangan dalam menciptakan kesetaraan ekonomi di seluruh wilayah, yang memerlukan kolaborasi lebih lanjut antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh penduduk Indonesia.
Baca Juga: Inilah 10 Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor