Membaca merupakan salah satu aktivitas yang dapat memperkaya wawasan dan mengasah kreativitas untuk berpikir secara kritis. Namun, kebiasaan membaca di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan seiring dengan perkembangan teknologi pola konsumsi buku di kalangan masyarakat pun ikut mengalami perubahan.
GoodStats telah melakukan survei secara online pada 20 Januari-10 Februari 2025 dengan menggunakan metodologi kuantitatif dan metode kualitatif focus group discussion (FGD) yang melibatkan 1.000 responden di seluruh Indonesia.
Seberapa Sering Membaca Buku?
Namun, kebiasaan masyarakat Indonesia mengaku bahwa 24,6% membaca buku hanya setiap bulan, 22,3% membaca buku setiap minggu, 20,7% membaca buku setiap hari. Sementara itu, 17% responden mengaku hanya membaca sekali dan 15,4% jarang untuk membaca buku.
Hambatan mereka dalam membaca terdapat dalam survei Snapcart, bahwa responden mengatakan sebanyak 40% harga buku di Indonesia tergolong mahal diikuti 35% masyarakat mengaku bahwa kesulitan untuk menemukan waktu senggang untuk membaca buku dan 25% responden lainnya menjawab bahwa mereka kesulitan untuk menemukan buku yang sesuai dengan referensinya.
Genre yang Paling Sering Diminati Pembaca
Mayoritas responden yang menjawab dalam survei Goodstats lebih menyukai buku dengan tema pengembangan diri mencapai 65%, hal ini dinilai bahwa banyak pembaca mencari referensi untuk meningkatkan keterampilan, motivasi, dan pemahaman diri. Selain itu, genre nonfiksi, seperti sejarah dan biografi juga menjadi favorit dengan persentase 60,1%.
Tak jauh berbeda, buku dengan tema pendidikan atau akademik menarik perhatian dengan 57,4% responden. Fiksi juga masih menjadi tempat tersendiri bagi pembaca masyarakat dengan 50,6% responden memilih genre ini, seperti pada novel atau cerita pendek.
Sementara itu, 8,9% responden genre lain di luar kategori utama dan 7,1% mengaku lebih sering untuk membaca buku anak-anak. Meskipun persentasenya lebih kecil, tetapi minat terhadap buku anak-anak masih menjadi buku pilihan yang dibaca masyarakat Indonesia.
Jadi, Faktor Apa yang Memengaruhi Keputusan untuk Membeli Buku?
Berbagai faktor dapat memengaruhi keputusan seseorang dalam membeli buku, sebanyak 39% pembaca mengaku bahwa mereka cenderung untuk membeli buku berdasarkan rekomendasi dari orang terdekat atau adanya ulasan positif yang mereka temukan.
Faktor ini bahkan dapat mengalahkan pertimbangan lain, seperti 24,2% pratinjau konten, keputusan melalui harga 20,8%, serta reputasi penulis 7,7% bisa menjadi pertimbangan untuk membelinya.
Tak hanya itu, aspek visual seperti sampul dan desain buku berkontribusi sebesar 4,1% dalam mempengaruhi keputusan pembaca dalam membeli buku. Meskipun faktor harga dan pratinjau konten cukup berperan, tetapi kepercayaan terhadap rekomendasi orang lain terbukti lebih dominan dalam menarik minat pembaca untuk membeli buku.
Baca Juga: Walau Menguras Kantong, Minat Baca Buku Fisik Masih Besar
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor