Penjualan Motor Listrik di Indonesia Belum Mencapai Target

Meskipun pemerintah telah memberikan subsidi untuk motor listrik di Indonesia, namun angka penjualan motor listrik ternyata belum sesuai target yang diinginkan

Penjualan Motor Listrik di Indonesia Belum Mencapai Target Motor listrik Honda U-GO. (Sumber: Dok. Honda)

Pemerintah memberikan subsidi Rp7 juta per unit per satu nomor induk kependudukan. Skema subsidi selain konversi sepeda motor berbahan bakar fosil ini diharapkan dapat memenuhi target penjualan sepeda motor listrik yang ditetapkan pemerintah.

Masyarakat yang meminati sepeda motor merek Alva bisa mendapatkan potongan harga 20-25 persen. Untuk jenis Alva One, yang diluncurkan pada Agustus 2022 dengan harga asli sebesar Rp 36,75 juta per unit dijual seharga Rp 29,49 juta per unit. Sementara jenis Alva Cervo dijual yang Rp 42,75 juta menjadi Rp 35,75 juta per unit.

Namun, meskipun pemerintah telah memberikan subsidi untuk harga jual motor listrik. Ternyata penjualan motor listri masih jauh dari ekspektasi.

Sampai pukul 17.00, 20 September, kuota subsidi sepeda motor listrik yang tercatat di situs Sisapira tersisa 197.097 unit. Adapun subsidi 836 unit sepeda motor listrik sudah disalurkan pemerintah ke perusahaan industri. Sementara itu, baru ada 431 data masyarakat yang terverifikasi untuk mendapatkan sepeda motor listrik. Di luar itu, ada 1.636 data masyarakat yang masih dalam proses pendaftaran dan menunggu penerbitan STNK dan TNKB.

Menurut data litbang kompas, peminat motor listri berdasarkan kelas sosial ekonomi tertinggi berada pada tingkat menengah kebawah dengan persentase mencapai 41,1 persen. Disusul oleh tingkat masyarakat bawah sebanyak 32,2 persen. Kemudian pada tingkat ekonomi menengah keatas 22,4 persen serta tingkat kelas ekonomi keatas 4,3 persen.

Meskipun tingkat penjualan sepeda motor listrik masih sangat rendah, namun banyak masyarakat pada kelas ekonomi menengah kebawah yang memiliki minat pada motor listrik. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, sepanjang Januari-Maret 2023, penjualan sepeda motor listrik hanya 1.678 unit. Setelah beberapa mekanisme insentif berlaku, pada April-Juli 2023, penjualan sepeda motor listrik naik 226 persen menjadi total 5.471 unit.

Penjualan motor listrik yang masih belum sesuai target disebabkan karena beberapa variabel yang sulit mempengaruhi perilaki masyakarat untuk mulai menggunakan motor listrik. Seperti belum terbukti keandalannya, ketersediaan bengkel yang belum merata, pertimbangan nilai jual barang bekas tinggi atau jatuh, serta ketersediaan infrastruktur pengecasan baterai yang masih sedikit.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Kenaikan UMP 6,5% di Tengah Polemik PPN Naik, Solusi atau Beban Baru?

Meskipun UMP naik 6,5% pada 2025, hal ini memicu kontroversi seiring dengan rencana kenaikan PPN menjadi 12% di tahun 2025 mendatang.

PPN 12% Potensi Kosongkan Dompet Gen Z

Rencana untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai berlaku pada 1 Januari 2025, memunculkan berbagai kekhawatiran akan dampaknya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook