Komisi Pemilihan Umum (KPU) Februari lalu mengungkapkan, pemilih muda (17-40 tahun) akan mendominasi sebagai pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang. Angkanya mencapai 107 juta orang atau sekitar 53 hingga 55% dari total jumlah pemilih.
Dengan adanya fenomena ini, suara para pemilih muda yang potensial ini dapat dikatakan 'kuat' menjadi incaran para sosok yang saat ini masuk ke dalam bursa calon presiden RI 2024. Para nama-nama terpilih mulai menyiapkan ragam langkah untuk menggaet suara para kaum muda, khususnya Gen Z.
Beberapa waktu lalu, Litbang Kompas melakukan survei periodik mengenai sosok pilihan Capres RI di Pemilu 2024 mendatang. Pada survei periode Mei ini, sosok yang menguat dari beberapa temuan survei sebelumnya makin merujuk ke tiga nama.
Ketiga nama tersebut antara lain Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan. Hal tersebut ditunjukkan dari temuan survei Litbang Kompas yang tak hanya membandingkan elektabilitas secara umum, tetapi juga melihat keterpilihan masing-masing sosok di kelompok usia.
Litbang Kompas membagi elektabilitas para bakal capres ini ke dalam empat kelompok usia. Keempat kelompok usia tersebut antara lain Gen Z (17-26 tahun), Gen Y (27-41 tahun), Gen X (42-55 tahun), dan Baby Boomers (56-76 tahun).
Siapa elektabilitas tertinggi di kalangan Gen Z dan Gen X?
Dari keempat kelompok usia tersebut, tiga nama teratas lagi-lagi masih berkutat pada nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Prabowo menjadi capres favorit pilihan Gen Z dan Gen Y dengan persentase masing-masing 32,7% dan 23,9%.
Sementara itu, Ganjar menyusul di posisi dua dengan persentase 24,5% dan 23,1%. Meski terpantau memiliki jarak yang cukup jauh, posisi tiga masih dipegang oleh Anies Baswedan dengan persentase 10% dan 5,1%.
Sosok yang masuk ke dalam posisi enam besar diisi oleh Ridwan Kamil (8,5% untuk Gen Z dan 4,2% untuk Gen Y), Sandiaga Uno (2,4% untuk Gen Z dan 1,8% untuk Gen Y), dan Agus Harimurti Yudhoyono (0,6% untuk Gen Z dan 0,5% untuk Gen Y). Sementara itu, 6,1% Gen Z memilih tokoh lainnya dan 15,2% menjawab tidak tahu.
“Dukungan dari gen Z tersebut menguntungkan bagi Prabowo yang cenderung belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya, khususnya baby boomers. Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopassus ini dari responden berusia 56 – 74 tahun baru di angka 16,3 persen,” tulis Kompas, pada Rabu (24/5).
“Kecenderungan yang sama juga nampak dari karakter pemilih Ganjar Pranowo. Nama Ganjar dipilih oleh 22,8 persen responden secara umum dengan sumbangan yang cukup besar dari gen Z,” sambung Kompas.
Ganjar unggul di kalangan Gen X dan Baby Boomers
Hal yang sedikit berbeda terjadi pada elektabilitas kelompok umur Gen X dan Baby Boomers. Kali ini, Ganjar Pranowo memimpin dengan persentase masing-masing 22,5% dan 18,4%. Prabowo berada di posisi dua dengan persentase masing-masing 20,5% dan 16,3%.
Nama Anies Baswedan di dua kelompok usia ini juga terhitung menguat, meskipun belum mampu membalap dua besar tersebut. Anies dipilih sekitar 15,6% Gen X dan 12,8% Baby Boomers.
Yang menarik, tingkat ketidaktahuan masyarakat dalam memilih sosok capresnya pada kelompok usia Gen X dan Baby Boomers terhitung cukup besar, yakni 25,6% dan 44%. Hal ini dapat menjadi menarik karena tingkat ketidaktahuan Gen Z hanya berada di angka 15,2%.
“Dapat ditarik kesimpulan awal bahwa ketiga nama sosok tersebut belum cukup menarik bagi generasi yang semakin matang. Masih ada setidaknya separuh lebih suara yang tersebar ke tokoh lainnya maupun berada pada ceruk kebimbangan,” kata Kompas dalam laporannya.
“Jawabannya ternyata lebih condong pada masih besarnya proporsi responden usia matang yang belum menentukan pilihan. Sebanyak 44 persen generasi baby boomers menjawab belum tahu siapa yang akan dipilih jika pemilihan presiden dilakukan saat ini,” sambung Kompas.
Dalam menentukan pilihannya, Gen Z terpengaruh siapa?
Lebih lanjut, Litbang Kompas juga turut menanyakan perihal sosok yang memengaruhi kelompok usia dalam memilih capres pilihannya. Adapun untuk Gen Z, keluarga menjadi sosok terbesar yang memengaruhinya dalam menentukan pilihan capres dengan persentase 34,4%.
Teman berada di posisi kedua dengan persentase 10,4%, disusul figur publik dengan persentase 9,3%, tokoh masyarakat dengan persentase 7,9%, dan tokoh agama menjadi yang terakhir dengan persentase 3,6%. Sementara itu, pihak yang menjawab tidak terpengaruh siapa pun berada di angka 34,4%.
"Keterlibatan pihak lain dalam menentukan pilihan ini nampak paling kuat terjadi pada gen Z. Sebagai pembanding, 65,6 persen gen Z mempertimbangkan opini pihak lain dalam menentukan pilihan calon presiden. Sementara itu, kondisi ini hanya disampaikan oleh 50,4 responden gen Y dan 48,2 responden gen X," tulis Kompas.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya