Negara yang baik adalah negara yang mampu meniadakan ketimpangan ekonomi pada setiap warga negaranya. Dalam hal ini, menjadi penting untuk melihat perkembangan terbaru mengenai indeks ketimpangan pada wilayah kita, yaitu di Indonesia.
Ketimpangan ekonomi menjadi salah satu persoalan utama yang selalu menjadi bahan pembahasan di berbagai pembuatan kebijakan di tanah air. Persoalan seperti wilayah yang terlalu luas, penduduk yang banyak, serta komposisi penduduk yang sangat heterogen menjadi beberapa hal yang membuat segala usaha untuk meniadakan ketimpangan ekonomi di Indonesia menjadi tantangan tersendiri.
Biasanya, angka ketimpangan di Indonesia dilihat dari angka di provinsi dalam bentuk gini ratio. Gini ratio atau indeks gini adalah angka digunakan untuk mengukur kesenjangan pendapatan dan kekayaan di suatu wilayah.
DI Yogyakarta Berada di Posisi Teratas
Sebuah data disajikan di laman Satu Data Indonesia, memuat hasil statistik mengenai provinsi yang memiliki indeks ketimpangan tertinggi di Indonesia. Dalam data ini, terlihat bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi yang memiliki angka ketimpangan tertinggi di tanah air. Provinsi yang terkenal sebagai kota pelajar ini memiliki indeks gini sebesar 0,43. Hal ini menjadi catatan tersendiri karena secara umum, upah minimum di DI Yogyakarta dinilai oleh sebagian masyarakat lebih rendah dibanding daerah perkotaan lainnya di Pulau Jawa.
Pada posisi kedua data ini, terdapat Daerah Khusus Ibukota Jakarta. DKI Jakarta memiliki indeks gini sebesar 0,42. Hal ini juga menjadi perhatian bersama mengingat provinsi ini merupakan sebuah kota metropolitan maju serta salah satu area dengan perputaran uang yang terbesar di Indonesia. Beberapa kebijakan seharusnya diperkuat untuk menghilangkan ketimpangan di area ini.
Provinsi Gorontalo menjadi peringkat ketiga dalam data ini, yang memiliki indeks gini sebesar 0,41. Indeks gini Provinsi Gorontalo juga sama dengan indeks gini di Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya, terdapat Provinsi Papua. Provinsi yang terletak di ujung timur wilayah Republik Indonesia ini memiliki indeks gini sebesar 0,4. Sementara itu, Provinsi Sulawesi Tenggara berada setelahnya dengan indeks gini sebesar 0,38.
Indonesia sendiri memiliki indeks gini rata-rata di angka 0,38. Hal ini dikaharpak akan terus mengalami perubahan positif di tahun yang akan datang dengan berbagai usaha bersama.
Provinsi yang tipis berada di bawah angka rata-rata Indonesia adalah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, serta Papua Barat yang memiliki indeks gini sebesar 0,37.
Memajukan UMKM: Salah Satu Usaha Hilangkan Ketimpangan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy menyatakan bahwa salah satu usaha dalam mengurangi ketimpangan ekonomi di tanah air adalah dengan menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pelaku utama dalam ekonomi Indonesia.
Menurutnya, dengan memajukan UMKM, maka kecenderungan masyarakat untuk membeli produk dalam negeri akan semakin baik, dan akan memutar roda perekomian Indonesia untuk terus bertumbuh, dan semakin mengurangi ketimpangan ekonomi.
"Ini harus kita dorong, industri UMKM dan produk kreatif harus dikuatkan untuk bisa meningkatkan ekonomi Indonesia di masa pemulihan ekonomi. Tidak hanya andalkan perusahaan besar, karena 80 persen ada pelaku UMKM. Karena itu harus didorong agar roda ekonomi lancar," kata Muhadjir dalam pemberitaan di KemenkoPMK.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya
