Deretan Film dan Serial Netflix Terlaris dari Indonesia

Capaian ini membuka peluang besar bagi sineas Indonesia untuk mempromosikan kreativitas dan budaya Indonesia ke kancah internasional.

Deretan Film dan Serial Netflix Terlaris dari Indonesia Ilustrasi Series Joko Anwar's Nightmares and Daydreams | Instagram/jokoanwar

Netflix kini platform streaming yang semakin populer, digemari oleh penonton di seluruh dunia. Dengan beragam konten yang ditawarkan, mulai dari film, serial, hingga dokumenter, Netflix telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang untuk menikmati hiburan di rumah.

Popularitasnya didorong oleh kemudahan akses, fleksibilitas menonton kapan saja, serta keberagaman genre yang memenuhi selera berbagai kalangan.

Industri film dan serial Netflix di Indonesia juga turut berkembang pesat. Kreator lokal semakin banyak yang berkolaborasi dengan Netflix untuk memproduksi konten berkualitas yang dapat dinikmati oleh penonton global.

Hal ini sejalan dengan misi Netflix yang ingin memperluas dan memperkaya konten dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Joko Anwar's Nightmares and Daydreams memperoleh jam penayangan terlama | GoodStats

Sepanjang tahun 2024, film dan serial Indonesia di Netflix telah mencatatkan penayangan yang signifikan, menunjukkan antusiasme penonton terhadap karya-karya lokal. Joko Anwar's Nightmares and Daydreams berhasil menduduki puncak daftar dengan total 21,2 juta jam penayangan.

Serial ini berhasil memukau penonton dengan penggabungan elemen horor dan fantasi yang memukau, memperkuat posisi Joko Anwar sebagai salah satu sineas terkemuka di Indonesia.

Mengikuti di posisi kedua, Agak Laen mencatatkan 6,8 juta jam penayangan. Dengan alur cerita yang segar dan humor khas Indonesia, film ini berhasil menarik perhatian penonton yang mencari hiburan ringan namun mengena.

Sementara itu, 13 Bombs berhasil mengumpulkan 5,7 juta jam penayangan. Sebagai film yang menawarkan ketegangan dan aksi, 13 Bombs memperlihatkan peningkatan dalam produksi film action di Indonesia, sekaligus menegaskan bahwa genre ini memiliki basis penonton yang kuat di Netflix.

Tidak ketinggalan, film aksi-komedi The Big 4 menorehkan 4,7 juta jam penayangan. Keberhasilan ini mencerminkan minat yang tinggi pada film-film yang memadukan elemen laga dengan komedi, memberikan hiburan seru yang mampu menjangkau beragam segmen penonton.

Serial Komedi Kacau meraih 4,1 juta jam penayangan, membuktikan bahwa serial bergenre komedi tetap diminati oleh publik. Humor yang segar dan relevan dengan situasi sehari-hari menjadikan Komedi Kacau sebagai pilihan tontonan yang menghibur di tengah keseharian yang sibuk.

Selanjutnya, serial Indigo berhasil mengumpulkan 3,9 juta jam penayangan, dengan tema spiritual dan mistis yang semakin menarik minat penonton. Elemen mistis ini memberikan pengalaman menonton yang berbeda dan terus mendapat tempat di hati penonton lokal maupun global.

Posisi ketujuh diisi oleh Cigarette Girl dengan 3,8 juta jam penayangan, yang menawarkan kisah unik dari sudut pandang sosial dan budaya Indonesia. Serial ini menghadirkan cerita yang mendalam tentang kehidupan dan perjuangan, menarik minat penonton yang menyukai drama yang emosional dan penuh makna.

Terakhir, film horor The Haunted Hotel juga mengumpulkan 3,8 juta jam penayangan, membuktikan bahwa genre horor tetap menjadi favorit penonton. Film ini memperkuat tren meningkatnya minat terhadap kisah-kisah mistis dari Indonesia yang dihadirkan dengan sentuhan lokal yang autentik.

Keseluruhan data ini mencerminkan diversitas genre dan kekayaan kreativitas sineas Indonesia di Netflix, yang mampu menarik jutaan jam penayangan dari berbagai belahan dunia sepanjang tahun 2024.

Baca Juga: Siapa Saja Aktor dan Aktris Film Termahal di Dunia?

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Segelintir Kabar Satwa Liar di Indonesia

Menjadi negara dengan keanekaragaman hayati tinggi, Indonesia masih punya PR besar untuk memeliharanya.

Menilik Kontroversi Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Perolehan gelar doktor Bahlil Lahadalia menuai kontroversi karena singkatnya masa studi, isu plagiarisme disertasi, hingga pemakaian jurnal predator.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook